Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Kurdi Kecam Rencana 'Zona Penyangga' di Suriah

Kompas.com - 29/07/2015, 15:01 WIB
KOMPAS.com - “Zona penyangga” yang hendak dibentuk oleh Turki dan AS di Suriah adalah upaya Turki agar suku Kurdi tidak bisa memiliki wilayah sendiri, kata pemimpin partai Turki yang pro-Kurdi kepada BBC.

Keptua Partai Kurdi HDP, Selahattin Demirtas mengatakan operasi Turki terhadap militan Negara Islam di seberang perbatasan hanyalah untuk menutupi target sebenarnya, yaitu pemberontak PKK Kurdi.

Dia mendesak agar Turki dan PKK kembali menjalani proses perdamaian.

Ankara sebelumnya mengatakan serangan PKK terhadap Turki membuat perdamaian itu mustahil.

Baru-baru ini terjadi serangkaian bentrokan antara pasukan Turki dan kelompok PKK (Partai Buruh Kurdistan).

Turki juga diserang oleh militan terkait dengan ISIS, termasuk satu serangan yang membunuh 32 orang di kota Suruc pekan lalu.

Turki menganggap keduanya, PKK dan ISIS, sebagai organisasi teroris.

Mengubah pendekatan

Terpisah dari itu, AS sebelumnya memastikan akan berbicara dengan pihak Ankara mengenai kampanye militer gabungan mereka melawan ISIS di Suriah.

Sejak pekan lalu, menurut pengamat, Turki telah mengubah pendekatan mereka terhadap koalisi yang dipimpin AS melawan ISIS.

Turki yang sebelumnya sekutu yang enggan, sekarang meluncurkan misi serangan dan membuka pangkalan udara mereka bagi pesawat-pesawat jet AS.

Turki dan AS bekerja sama membuat “wilayah aman” di utara Suriah yang direncanakan bebas dari kelompok ISIS.

Area sepanjang 90 km itu tampaknya akan digunakan untuk melatih pasukan oposisi moderat, lapor wartawan BBC, Mark Lowen, di Turki.

Namun Demirtas, yang memimpin HDP (Partai Rakyat Demokratik), mengatakan kepada BBC maksud asli Turki adalah untuk menyerang wilayah Kurdi di Suriah sehingga tak memungkinkan Kurdi Suriah menguasai wilayah yang berdekatan.

“Jadi, wilayah aman ini dimaksudkan untuk menghentikan suku Kurdi, bukan ISIS. Seharusnya Turki bekerja sama dengan pasukan Kurdi,” kata Demirtas.

Sebelumnya, presiden Erdogen mengatakan “tidak mungkin melanjutkan proses perdamaian dengan mereka yang mengancam kesatuan dan persaudaraan nasional kami”.

Selasa kemarin rencana serangan Turki terhadap militan Kurdi dan ISIS juga dirundingkan oleh NATO. Ke-28 negara anggota bertemu di Brussels membicarakan apa yang mereka sebut “ancaman terhadap Turki”, anggota penting aliansi tersebut.

Walaupun NATO mengungkapkan “solidaritas kuat” dengan Turki, mereka juga dikutip memperingatkan Turki agar tidak melakukan serangan berlebih, dan tetap melakukan perundingan perdamaian dengan minoritas Kurdi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com