Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Gigi AS Dituduh sebagai Pembunuh Singa Terkenal Zimbabwe

Kompas.com - 28/07/2015, 23:27 WIB
HARARE, KOMPAS.com - Seorang dokter gigi kaya asal Amerika Serikat disebut menggunakan panah untuk membunuh singa paling dicintai di Zimbabwe. Demikian pernyataan sebuah kelompok industri safari Zimbabwe, Selasa (28/7/2015).

Cecil, nama singa yang sangat populer di kalangan pengunjung Taman Nasional Hwange, awal bulan ini dipancing keluar melewati batas taman nasional sebelum dibunuh.

"Pelakunya adalah seorang pria warga negara AS bernama Walter James Palmer," kata Emmanuel Fundira, presiden Asosiasi Operator Safari Zimbabwe dalam jumpa pers di ibu kota Harare.

"Banyak orang menempuh jarak jauh berkunjung ke Zimbabwe untuk menikmati wisata alam kami dan tentu saja kematian Cecil menjadi bencana bagi wisata alam negeri ini," tambah Emmanuel.

Emmanuel menggambarkan Cecil sebagai seekor singa yang sudah "separuh jinak" dan Palmer membayar uang sebesar 50.000 dolar AS atau sekitar Rp 672 juta untuk melakukan perburuan Cecil.

Organisasi amal Gugus Tugas Konservasi Zimbabwe mengatakan Palmer dan seorang pemburu profesional Theo Bronkhorst pergi pada satu malam dan mengikat bangkai hewan di mobil mereka untuk memancing Cecil keluar dari taman nasional.

"Palmer menembak Cecil dengan menggunakan panah namun singa itu tak langsung mati. Kedua orang itu kemudian mengejar Cecil dan menemukannya 40 jam kemudian sebelum menembaknya dengan menggunakan senapan," demikian pernyataan organisasi amal itu.

Organisasi tersebut menambahkan, kedua pemburu itu tak berhasil menyembunyikan kalung pelacak yang ada di leher Cecil. Kalung itu dipasang sebagai bagian dari program penelitian Universitas Cambridge.

"Setelah dibunuh, Cecil dipenggal dan dikuliti. Kami belum mengetahui di mana kini kepala Cecil berada," tambah organisasi amal tersebut.

Cecil, berusia sekitar 13 tahun, disebut sebagi "maskot" taman nasional yang dikenal banyak pengunjung Hwange karena surainya yang berwarna hitam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com