Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Cameron: Tak Ada Tempat untuk Uang Kotor di Inggris

Kompas.com - 28/07/2015, 20:22 WIB
SINGAPURA, KOMPAS.com — Pemerintah Inggris akan menuntut transparansi lebih besar dari berbagai perusahaan asing yang menanamkan investasi di pasar properti Inggris demi menghentikan penggunaan dana hasil pencucian uang. Demikian disampaikan PM David Cameron, Selasa (28/7/2015).

"Tak ada tempat untuk uang kotor di Inggris," ujar Cameron yang memberikan pidato di Sekolah Kebijakan Publik Lee Kuan Yew, Singapura.

"Seharusnya, tak ada tempat untuk uang kotor di mana pun. Itu pesan saya bagi para penipu asing. London bukan tempat untuk menyimpan uang kotor kalian," kata Cameron.

Sejumlah kalangan di Inggris merasa khawatir dengan harga properti yang terus melambung yang diduga dipicu peredaran uang hasil korupsi. Namun, Cameron mengatakan, sebagian besar perusahaan asing yang menanamkan modal dalam sektor properti di Inggris adalah perusahaan legal.

Lebih dari 36.000 properti di London adalah milik perusahaan asing. Sementara itu, lebih dari 100.000 properti di seluruh Inggris tercatat sebagai milik perusahaan-perusahaan asing.

PM Cameron tiba di Singapura setelah melakukan kunjungan kerja di Indonesia. Setelah mengunjungi Singapura, Cameron dijadwalkan berkunjung ke Vietnam dan Malaysia.

Dalam kunjungan kerjanya di Asia Tenggara ini, Cameron diharapkan bisa meneken kesepakatan bisnis sebesar 1,2 miliar dollar di kawasan yang perekonomiannya sedang tumbuh pesat ini.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com