"Tak ada tempat untuk uang kotor di Inggris," ujar Cameron yang memberikan pidato di Sekolah Kebijakan Publik Lee Kuan Yew, Singapura.
"Seharusnya, tak ada tempat untuk uang kotor di mana pun. Itu pesan saya bagi para penipu asing. London bukan tempat untuk menyimpan uang kotor kalian," kata Cameron.
Sejumlah kalangan di Inggris merasa khawatir dengan harga properti yang terus melambung yang diduga dipicu peredaran uang hasil korupsi. Namun, Cameron mengatakan, sebagian besar perusahaan asing yang menanamkan modal dalam sektor properti di Inggris adalah perusahaan legal.
Lebih dari 36.000 properti di London adalah milik perusahaan asing. Sementara itu, lebih dari 100.000 properti di seluruh Inggris tercatat sebagai milik perusahaan-perusahaan asing.
PM Cameron tiba di Singapura setelah melakukan kunjungan kerja di Indonesia. Setelah mengunjungi Singapura, Cameron dijadwalkan berkunjung ke Vietnam dan Malaysia.
Dalam kunjungan kerjanya di Asia Tenggara ini, Cameron diharapkan bisa meneken kesepakatan bisnis sebesar 1,2 miliar dollar di kawasan yang perekonomiannya sedang tumbuh pesat ini.