Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laos Selidiki Dugaan "Penyelundupan" Pesepak Bola Anak-anak dari Afrika

Kompas.com - 21/07/2015, 19:46 WIB
VIENTIANE, KOMPAS.com — Federasi Sepak Bola Laos, Selasa (21/7/2015), berjanji akan menyelidiki sebuah klub setempat yang dituduh secara ilegal mengimpor pemain remaja asal Afrika lalu dipaksa menandatangani kontrak bernilai sangat kecil.

Penyelidikan ini menyusul investigasi BBC yang mewawancarai sejumlah pemain asal Afrika soal buruknya kondisi akademi sepak bola yang dikelola klub Champasak United, asal kota Pakse.

"Kami sudah mengirimkan penyelidik ke lokasi untuk melakukan investigasi, termasuk mewawancarai para pemain," kata Sekretaris Jenderal Federasi Sepak Bola Laos, Xaybandith Rasphone.

Dalam investigasinya, BBC mewawancara seorang pemain asal Afrika yang pernah bergabung dengan akademi klub itu. Saat itu, dia dijanjikan kontrak dengan bayaran yang memadai.

Ternyata, mereka justru dipaksa menandatangani kontrak dalam durasi sangat panjang, mendapatkan gaji yang sangat kecil, dan harus tidur di lantai stadion beralaskan kasur yang sangat tipis.

"Kondisinya sangat buruk karena sekitar 30 orang harus tidur di dalam satu ruangan," kata Kesselly Kamara, asal Liberia, yang kini bermain untuk klub papan atas di negeri asalnya.

BBC menambahkan dalam laporannya bahwa 17 pemain remaja kembali ke negeri asalnya tiga bulan lalu setelah FIFA mengetahui masalah itu. Namun, enam pemain remaja memilih tetap tinggal di Laos.

Champasak United, klub yang relatif baru berdiri dan kini berlaga di kompetisi papan atas Laos, membantah telah melakukan perekrutan pemain secara ilegal.

"Klub kami memiliki ide untuk membantu warga Afrika. Kami lalu memulai program yang memungkinkan anak laki-laki asal Afrika bergabung dengan akademi kami untuk berlatih sepak bola di bawah arahan pelatih internasional," kata Ponsawan Siwawong, anggota dewan klub tersebut.

Ponsawan melanjutkan, 30 pemain asal Afrika yang bergabung dengan akademi Champasak United itu mendapatkan akomodasi, makanan, dan uang saku 100 dollar AS setiap bulannya.

"Kami tak pernah melakukan pemaksaan terhadap para pemain itu. Saat ini masih ada 14 pemain (Afrika) di akademi," tambah Ponsawan.

Federasi Sepak Bola Laos mengatakan, sekitar 40 pemain asing asal Korea, Jepang, Afrika, dan Amerika Latin terdaftar membela klub-klub Liga Laos.  

Pemain sepak bola asal Afrika banyak merumput di negara-negara Asia Tenggara, tempat klub-klub liga ingin meningkatkan kualitas, tetapi dengan menggunakan pemain asing yang relatif murah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com