Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korut Tak Tertarik Berunding dengan AS soal Senjata Nuklir

Kompas.com - 21/07/2015, 18:25 WIB

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemerintah Korea Utara mengatakan tidak tertarik pada bentuk dialog seperti yang digunakan Amerika Serikat dalam mengarahkan kesepakatan internasional atas program nuklir Iran.

Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Korea Utara, menyebutkan kemampuan nuklirnya merupakan alat pertahanan penting dalam menghadapi kondisi yang disebut sebagai sikap bermusuhan militer Amerika Serikat.

Kantor berita Korea Utara KCNA -yang memuat pernyataan itu- juga melaporkan juru bicara Kementerian Luar Negeri menyatakan Korea Utara berbeda dengan Iran karena negara itu sudah memiliki senjata nuklir.

Pemerintah Pyongyang juga menghadapi sanksi ekonomi seperti yang diberlakukan kepada Iran namun perundingan nuklir Korea Utara terhenti sejak tahun 2009 lalu.

Program nuklir Korea Utara menjadi kekhawatiran di kawasan, setelah negara itu melaksanakan uji coba senjata nuklir pada tahun 2006, 2009, dan 2013. Para pengamat menduga Korea Utara tengah membangun senjata nuklir berukuran kecil.

Kesepakatan nuklir Iran bersama dengan enam kekuatan internasional yang dicapai pekan lalu akan membatasi kegiatan nuklir Iran dan sebagai imbalannya sanksi ekonomi internasional atas negara itu akan dicabut.

Dewan Keamanan PBB sudah mengeluarkan resolusi yang mendukung kesepakatan namun Kongres Amerika Serikat -yang mengkritik Presiden Barack Obama- masih akan membahasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com