Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebuah Universitas di Inggris Buka Fakultas Studi Korea Utara

Kompas.com - 20/07/2015, 18:02 WIB
LONDON, KOMPAS.com - Sebuah universitas di Preston, Inggris menawarkan sebuah fakultas baru yang ilmunya adalah tentang memahami Korea Utara. Fakultas ini akan fokus mempelajari kehidupan warga negeri itu di bawah kepemimpinan Kim Jong Un.

Universitas Central Lanchashire (UCLan) bahkan menawarkan gelar akademis bagi mereka yang tertarik mempelajari seluk beluk Korea Utara di bawah rezim Kim Jong Un. Dengan biaya 5.000 poundsterling atau sekitar Rp 104 juta, studi selama setahun itu akan memberikan pengetahuan unik soal kehidupan 24 juta warga Korea Utara.

"Meski negara mengatur banyak sendi kehidupan, namun rakyat Korea Utara tidak begitu saja mempercayai propaganda pemerintah. Mereka bahkan bersikap sinis terhadap pemerintah," kata Profesor Hazel Smith, pemimpin fakultas baru ini.

Dalam situs resmi UCLan disebutkan bahwa Profesor Hazel Smith pernah bekerja di Korea Utara antara 1998-2001 bersama Badan Pangan Dunia (WFP) dan UNICEF. Profesor Smith bahkan menjadi satu dari sedikit orang asing yang memiliki surat izin mengemudi yang diterbitkan pemerintah Korea Utara.

Dengan menggunakan filosofi ilmu sosial, fakultas ini akan menunjukkan kepada para mahasiswa seperti apa kehidupan di sebuah negeri komunis, menyediakan pelatihan bahasa Korea dan meluruskan sejumlah mitos terkait pemerintahan Kim Jong Un.

Dari pengalamannya bekerja di negeri tersebut, Profesor Smith yakin banyak orang yang tidak memahami kehidupan di Korea Utara. Menurut dia kondisi Korea Utara pada 2015 sangat berbeda dengan kondisi pada 1990-an.

Dahulu, kata Smith, pemerintah mengendalikan semua sendi perekonomian sehingga warga tergantung pada pemerintah akan banyak hal termasuk makanan.

"Saat ini tak ada warga Korea Utara yang menggantungkan penghasilannya pada pemerintah, mereka kini sangat tergantung pasar. Jadi berbeda dengan Korea Utara hingga 199-an, kini kehidupan sehari-hari warga mulai terpisah dari negara," ujar Profesor Smith.

"Rakyat sudah tak percaya lagi propaganda pemerintah bahkan sebagian besar mulai bersikap sinis terhadap pemerintah," tambah dia.

"Khusus untuk Kim Jong Un, sudah pasti dia tak bisa memerintah negara sendirin. Namin, tak seorangpun yang mengetahui pasti siapa saja yang memiliki cukup kekuasaan di dalam lingkar elite pemerintahan," lanjut Smith.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Mirror
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com