Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Seorang Dokter Indonesia Bernyanyi di Sydney Opera House

Kompas.com - 20/07/2015, 12:06 WIB
Di Australia International Music Festival (AMIF) di Sydney baru-baru ini, selain Orkes Simfoni Universitas Indonesia, peserta dari Indonesia yang tampil adalah koor D'Angelic dan TRUST Orchestra. Johnny Nugroho, seorang dokter yang juga menjadi anggota koor D'Angelic menceritakan pengalaman mereka tampil di Sydney.

Oleh Johnny B Nugroho

"Nekat..!!" adalah satu kata yang terlintas dalam benak penulis, saat  Albert Tanoso,  Koordinator Umum d'Angelic Choir, mengajukan wacana untuk mengikuti Australian International Music Festival (AIMF) di Sydney penghujung tahun lalu.

Kenapa "nekat"? Karena sesungguhnya, musikalitas sebagian anggota baru hasil rekrutmen terakhir belum terasah, sementara AIMF merupakan festival musik internasional yang sangat bergengsi.

Hal lain yang tak kalah penting adalah bagaimana cara mencari dana guna mencukupi kebutuhan transportasi dan akomodasi bagi 40 penyanyi, 50 pemain musik dan 10 pendamping dalam waktu 6 bulan dengan kondisi uang kas yang minim.

Namun, usulan "nekat" tadi rupanya disambut antusias oleh Angelicans dan anggota Trinity Youth Symphony (TRUST) Orchestra. Latihan demi latihan dijalani dengan bersemangat.

Sekitar 20 lagu nasional dan folksongs dipilih dan dipersiapkan oleh Chorus Master kami – Levi Prakasa Setiadi untuk dibawakan, antara lain lagu “Ondel-ondel”, “Bengawan Solo”, “Janger”, “O Ina Ni Keke”, serta beberapa lagu Musica Sacra karya Giovanni Pierluigi da Palestrina dan komposer modern Karl Jenkins untuk pementasan tambahan di St. Mary’s Cathedral.

Waktunya semakin dekat dan tekanan mental makin berat dirasakan. Syukurlah, Pemerintah Republik Indonesia mendukung kegiatan ini dengan menunjuk kami sebagai duta bangsa untuk membantu mencairkan ketegangan diplomatik Jakarta-Canberra yang sempat meningkat akibat kasus Bali Nine beberapa saat lalu.

Kementerian Pariwisata, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Ekonomi Kreatif serta Kementerian Perhubungan memberikan dukungan penuh. Selain itu Garuda Indonesia juga memberikan sponsorship kepada kami, sehingga sebagian beban pun terangkat.

Akhirnya, hari itu pun tiba!

Bangga dan haru terasa saat menjejakkan kaki di Bandara Sydney tanggal 27 Juni 2015. Satu lagi dari 100 things I have to do before I die (100 hal yang harus saya lakukan sebelum saya meninggal)  kembali terwujud: bernyanyi diiringi orkestra di Sydney Opera House. Sesungguhnya hal ini tak terpikirkan, saat mengikuti audisi 8 tahun silam. Luar biasa sekali rasanya bisa menjadi duta bangsa dan membawa misi perdamaian dua negara melalui musik dan budaya.

Perjalanan ke hotel diwarnai dengan tatapan kagum terhadap keelokan kota Sydney. Sejujurnya sempat terbersit rasa iri: kapankah kiranya Indonesia akan mencapai taraf kemajuan infrastruktur seperti ini? Tak tampak kesemrawutan tiang dan kabel listrik, tak ada kebisingan, polusi udara, sampah dan kemacetan yang menjadi santapan sepanjang hari di Jakarta.

Suasana lingkungan yang asri, aman dan sangat nyaman bagi pedestrian dan difabel. Penduduknya tampak intelek, beradab dan disiplin, bahkan untuk menyeberang jalan pun mereka menunggu tanda boleh menyeberang, bahkan ketika jalanan kosong!

Sepanjang perjalanan, Desire, LO kami, menceritakan tentang berbagai hal menarik, sejarah dan kemajuan yang dicapai Australia dalam membangun negerinya sejak Captain James Cook menemukan benua ini. Luar biasa!

Setelah sejenak mampir Bondi Beach untuk makan siang (ribs ukuran jumbo yang tak bisa dihabiskan sendirian!) dan ber-narsis-ria foto-foto serta mengagumi keelokan pantai ini, kami kembali ke hotel guna mempersiapkan penampilan perdana kami malam nanti di Sydney Opera House.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com