Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Universitas Katolik Australia Gelar Acara Buka Puasa Bersama

Kompas.com - 08/07/2015, 20:21 WIB

MELBOURNE, KOMPAS.com - Di negeri multikultur seperti Australia tidak hanya umat Muslim yang menggelar acara buka puasa bersama. Australian Catholic University (ACU), juga menyelenggarakannya, pada Selasa (7/7/2015), di salah satu kampusnya di Melbourne.

Acara buka puasa itu juga menjadi ajang pembukaan sebuah ruangan doa yang dapat digunakan pemeluk agama dan kepercayaan apapun.

Dalam acara yang dihadiri sekitar 100 undangan dari berbagai kalangan tersebut diselenggarakan ACU bekerjasama dengan Australian Intercultural Society (Masyarakat Antarbudaya Australia).

Dalam kata pengantarnya, Dr John Ballard dari ACU mengatakan pentingnya suatu wadah bagi seluruh umat beragama di kampus tersebut untuk memiliki satu tempat yang bisa digunakan untuk berdoa atau sekadar mencari ketenangan.

Sehingga, ruang doa bagi semua penganut agama tersebut menurut Dr John Ballard sengaja ditempatkan di ruang terdepan di gedung utama kampus.

"Biasanya ruangan seperti ini ditempatkan di lantai paling bawah di tempat yang remang-remang. Namun kami melihat pentingnya ruangan seperti ini, dan ini akan menjadi contoh yang akan kami kembangkan di seluruh 7 kampus ACU di seluruh Australia." tambah Dr John Ballard dalam acara yang juga dihadiri wartawan ABC L. Sastra Wijaya tersebut.

Salah satu keunikan acara buka puasa bersama di Universitas Katolik Australia tersebut adalah bahwa mereka yang hadir mendapat siraman rohani dari sisi Katolik dan Islam.

Acara yang disebut refleksi itu dengan tema yang sama yaitu "Respect for the Sacred" (Penghormatan bagi hal-hal yang suci). Dari pihak Katolik refleksi disampaikan Suster Cheryl Camp, sementara dari umat slam disampaikan Zuleyha Keskin, keduanya sedang menempuh pendidikan doktoral di ACU.

Dalam uraiannya, baik Camp dan Keskin menjelaskan bagaimana dalam kehidupan sehari-hari mereka mendapat contoh antar-penganut agama yang menghormati  kegiatan yang dilakukan oleh penganut agama lainnya.

Menggaungkan apa yang baru saja dilakukan ACU dengan membuka ruang doa multikepercayaan itu, Zuleyha Keskin mengatakan bahwa alangkah indahnya jika satu saat nanti masing-masing penganut agama di dunia ini bisa menggunakan tempat ibadah agama lain.

"Alangkah bagusnya bila ada umat Islam yang bisa (berdoa) ke gereja, atau penganut Hindu  bisa berdoa di sinagoga, atau penganut Katolik berdoa di kuil Buddha." kata Zuleyha Keskin.

Tak hanya diisi siraman rohani, acara buka puasa itu juga diramaikan sajian atraksi budaya, juga menampilkan berbagai kebudayaan Islam dan Katolik. Salah satu budaya Islam yang ditampilkan adalah tari sufi yang dilakuan dua orang penari pria. Sementara tiga orang penyanyi melantunkan doa dan nyanyian Taize.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com