Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taksi Malaysia Dinobatkan sebagai yang Terburuk di Dunia

Kompas.com - 08/07/2015, 19:45 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Situs LondonCabs.co.uk menobatkan para pengemudi taksi di ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur, sebagai yang terburuk di dunia. Situs ini mengkritik perilaku dan tata krama para pengemudi yang dinilai sangat buruk.

"Pengemudi taksi di Kuala Lumpur dikenal dengan tagihan tarif yang berlebihan dan upaya mereka untuk membawa penumpang berputar-putar. Meski diwajibkan menggunakan argometer, banyak pengemudi taksi yang menolak menggunakan alat itu," demikian ungkap situs LondonCabs.

Kritik situs itu berlanjut dengan menyebut bahwa mobil yang digunakan sebagai taksi di Kuala Lumpur sudah berusia tua dengan kondisi yang buruk. Namun, seperti dikabarkan situs Malay Mail Online, predikat buruk ini justru "diterima" Asosiasi Taksi Kuala Lumpur.

"Kritik itu berdasarkan fakta dan memang benar. Otoritas Transportasi Publik Malaysia (SPAD) juga mengakui hal tersebut," kata Presiden Asosiasi Taksi Kuala Lumpur, Badrol Hisham.

"Terlalu banyak pengemudi taksi di kota ini. Siapa pun, bahkan mantan narapidana juga bisa menjadi pengemudi taksi. Mereka hanya perlu mendapatkan izin mengemudi taksi. SPAD seharusnya memperketat syarat untuk mendapatkan izin dan menggelar latihan intensif tambahan untuk meningkatkan kualitas taksi kita," ujar Badrol.

Menanggapi hal ini, Presiden SPAD Syed Hamid Albar menjelaskan, latihan bagi para pengemudi taksi sudah ditingkatkan. Senada dengan Asosiasi Taksi Malaysia, Hamid juga tak membantah penilaian buruk untuk kualitas pengemudi taksi Malaysia.

"Sejauh ini belum banyak perubahan. Semua pada akhirnya berpulang kepada pengemudi itu sendiri untuk meningkatkan kualitas pelayanan," ujar Hamid.

Kota Roma dan Bangkok berada di urutan kedua dan ketiga setelah Kuala Lumpur untuk gelar pengemudi taksi terburuk di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com