Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahathir Bantah Berkonspirasi dengan Media Asing untuk Jatuhkan Najib

Kompas.com - 08/07/2015, 13:57 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Mantan Perdana Menteri Malaysia Dr Mahathir Mohamad membantah tuduhan bahwa dia berkonspirasi dengan media asing untuk menggulingkan Perdana Menteri Najib Razak.

Saat menanggapi tuduhan yang dilontarkan Najib kepadanya, dalam wawancara dengan BBC, Mahathir menuturkan bahwa serangan yang dilancarkannya ke mantan "anak asuh politik"-nya itu tidak ada sangkut paut dengan kedongkolannya karena sejumlah kebijakan lamanya ketika berkuasa tidak diteruskan. Dr M, demikian dia biasa dipanggil, tidak membantah bahwa dia memiliki "permohonan pribadi" agar kebijakan seperti pembangunan jembatan dari Johor ke Singapura dan kereta api cepat ke Singapura diimplementasikan oleh suksesornya.

Namun, dia menegaskan, kritikan terhadap Najib kali ini adalah murni disebabkan ketidakbecusan pengelolaan perusahaan investasi milik negara, 1Malaysia Development Bhd (1MDB). "Itu hanya hal kecil. Setiap perdana menteri berhak menentukan kebijakannya sendiri," kata Mahathir ketika ditanya lebih lanjut tentang "permohonan pribadi" itu.

"Saya tidak berkomplot dengan media asing mana pun " kata Mahathir. "Itu adalah keputusannya membentuk perusahaan (1MDB), meminjam uang dalam jumlah besar dengan interest (bunga) yang tinggi, membeli pembangkit tenaga lebih tinggi dari harga pasar, dan kenyataanya perusahaan tidak dikelola dengan baik. Hal ini menunjukkan ketidakmampuan mengelola bisnis," tutur politisi yang masih bugar di usianya yang sudah menginjak 90 tahun itu.

Perdana Menteri Najib Razak sedang menghadapi tekanan politik setelah harian The Wall Street Journal (WSJ) memublikasikan adanya aliran dana bernilai ratusan juta dollar AS dari 1MDB ke rekening bank pribadi milik Najib. Harian itu melaporkan bahwa dana hampir 700 juta dollar AS itu dipindahkan ke institusi pemerintah, sejumlah bank, dan perusahaan, sebelum berakhir di rekening bank Najib.

Adapun 1MDB diresmikan Najib pada tahun 2009. Najib menjabat sebagai ketua dewan pembina perusahaan itu.

Sejumlah kalangan, termasuk Mahathir, mengkritik cara kerja perusahaan itu yang tidak transparan dalam berbisnis. Perusahaan itu tengah diguncang utang sebesar 11 miliar dollar AS, yang membebani mata uang ringgit di tengah tudingan adanya salah urus dan transaksi luar negeri yang tak jelas.

Najib dengan tegas menyatakan, tuduhan itu merupakan sabotase politik. Hubungan antara mentor dan anak asuh itu mecapai titik nadir dalam beberapa bulan terakhir setelah Mahathir terus mendesak Najib untuk segera mengundurkan diri.

Dalam blog-nya, Mahathir menulis, "Orang yang mempermalukan negara adalah Najib dan 1MDB. Sebelum ini, negara tidak pernah diejek seperti ini, dengan tuduhan yang masih belum terjawab sampai sekarang."

Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Aman menuduh soal "mempermalukan negara" itu setelah Mahathir diwawancarai oleh koran terbitan Amerika Serikat, New York Times. Mahathir terkenal dengan kepiawaiannya berpolitik. Dia sebelumnya juga berhasil menggulingkan penggantinya, Abdullah Badawi, melalui sejumlah serangan terhadap pemerintahannya yang dinilai tidak becus. Najib Razak kemudian dipilih sebagai pengganti Badawi pada tahun 2009.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com