Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Penyidik Dugaan Korupsi PM Malaysia Bekukan 6 Rekening Bank

Kompas.com - 07/07/2015, 17:31 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Sebuah satuan tugas yang menyelidiki tuduhan penyaluran dana sebuah perusahaan negara ke rekening pribadi PM Najib Razak, sudah memerintahkan pembekuan enam rekening bank.

Dalam pernyatan resminya dirilis Selasa (7/7/2015), sebagiamana diterbitkan kantor berita resmi Bernama, tim ini juga menyebutkan pihak berwenang sudah menyita 17 dokumen dari dua bank untuk membantu penyelidikan. Namun, tim penyidik tidak disebutkan nama pemilik rekening yang dibekukan maupun nama bank.

"Penyelidikan sedang berlangsung. Oleh karena itu Satuan Tugas meminta semua pihak memberikan kerjasama sepenuhnya sampai penyelidikan selesai," demikian isi pernyataan itu.

Perdana Menteri Najib Razak saat ini berada di bawah tekanan karena tuduhan menerima aliran dana senilai 700 juta dolar AS atau sekitar Rp 9,3 triliun dari perusahaan investasi pemerintah 1 Malaysia Development Berhad atau 1MDB.

Tuduhan tersebut didasarkan pada dokumen yang antara lain kali diterbitkan harian The Wall Street Journal dan Sarawak Report, yang sudah diserahkan kepada Kejaksaan Agung Malaysia.

Walau perdana menteri mengatakan tuduhan itu merupakan sabotase politik, namun tetap saja satuan tugas yang terdiri dari Kejaksaan Agung, Gubernur Bank Negara, Kepolisian Malaysia, dan Komisi Antikorupsi dibentuk untuk menyelidiki masalah tersebut.

Pihak manajemen 1MDB juga sudah mengeluarkan pernyataan tidak pernah menyalurkan dana ke rekening PM Datuk Seri Najib Razak.

Sementara itu mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad dalam blognya menulis, "Orang yang mempermalukan negara adalah Najib dan 1MDB. Sebelum ini, negara tidak pernah diejek seperti ini, dengan tuduhan yang masih belum terjawab sampai sekarang."

Komentar Mahathir Mohamad itu menanggapi komentar Menteri Luar Negeri, Anifah Aman, yang menuduhnya 'mempermalukan negara' setelab Mahathir diwawancarai koran terbitan Amerika Serikat, New York Times.

Hubungan antara Perdana Menteri Najib Razak dengan pendahulunya Mahathir Mohamad dilaporkan memburuk dalam beberapa tahun belakangan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com