"Semua orang di seluruh dunia harus bisa mendapatkan manfaat dari pembangunan dan kemajuan," kata Sri Paus dalam pidato yang disampaikannya di landasan pacu Bandara Mariscal Sucre.
Kunjungan Paus kali ini akan berfokus pada masalah kemiskinan dan kesenjangan sosial, kata pihak Takhta Suci Vatikan.
Paus Fransiskus disambut di bandara Quito oleh Presiden Rafael Correa, pemimpin berhaluan kiri yang juga penganut Katolik.
Didampingi Sri Paus, Correa mengkritik kebijakan imigrasi yang diberlakukan negara-negara kaya. "Mereka mencari konsumen global, bukan penduduk global. Tatanan dunia bukan hanya tidak adil, melainkan juga tidak bermoral juga," tegas presiden berumur 52 tahun itu.
Paus Fransiskus menambahkan, "senjata" untuk membantu dalam menghadapi tantangan dunia saat in bisa ditemukan di KItab Suci. Dia menekankan pentingnya memberikan perhatian lebih kepada saudara-saudara yang kesusahan di kawasan Amerika Selatan.
Paus akan melanjutkan turnya ke Bolivia dan Paraguay setelah meninggalkan Ekuador. Tur di benua kelahirannya ini merupakan kunjungan keduanya setelah yang pertama tahun 2013. Vatikan mengatakan, keputusan Paus Fransiskus untuk tidak mengunjungi negara-negara besar di kawasan itu seperti kampung halamannya di Argentina menandakan fokus tur Paus kali ini terhadap "kaum pinggiran".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.