Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Eurozone Terkejut atas Jawaban "Tidak" Yunani untuk "Bail Out"

Kompas.com - 06/07/2015, 07:03 WIB

KOMPAS.com — Para menteri eurozone, negara yang menggunakan mata uang euro, mengungkap keterkejutan mereka terhadap kemenangan suara "Tidak" dalam referendum di Yunani.

Menteri ekonomi Jerman mengatakan bahwa tidak terbayangkan untuk memikirkan perundingan baru terkait utang negara itu. Wakil Kanselir Jerman Sigmar Gabriel mengatakan, Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras telah membakar harapan terakhir untuk mempertahankan hubungan dengan Eropa.

Sementara Menteri Luar Negeri Italia Paolo Gentiloni mengatakan, sekarang saatnya untuk merundingkan kesepakatan baru.

Di Spanyol, Pablo Iglesias, pemimpin partai penentang penghematan Podemos, menyambut hasil referendum sebagai kemenangan untuk demokrasi.

Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Perancis Francois Hollande mengungkap bahwa mereka akan meminta diadakannya KTT eurozone pada hari Selasa terkait hasil referendum Yunani.

Mayoritas menolak penyelamatan

Setelah hampir semua suara dihitung, hasil referendum Yunani menunjukkan bahwa pemilih secara meyakinkan menolak persyaratan penyelamatan internasional. Hasil yang diumumkan kementerian dalam negeri menunjukkan, hampir 62 persen suara terhitung memilih "Tidak", sedangkan yang menyatakan "Ya" berjumlah 38 persen. (Baca: Polling Referendum Yunani, 61 Persen Memilih "Tidak" pada Kreditor)

Partai yang berkuasa di Yunani, Syriza, mengatakan bahwa persyaratan penyelamatan internasional memalukan.

Proposal pihak kreditor, Komisi Eropa, Bank Sentral Eropa, dan Dana Moneter Internasional, semula diajukan ke Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras untuk mengucurkan dana talangan sebesar 7,2 miliar euro atau setara dengan Rp 108 triliun.

Dana itu penting bagi Yunani untuk membayar utang kepada IMF sebesar 1,6 miliar euro atau setara dengan Rp 22 triliun.

Sejak 2010, Yunani telah mendapatkan bantuan 250 miliar euro atau lebih dari Rp 3.500 triliun. Meski begitu, ekonomi Yunani tetap terpuruk dan negara itu tetap terlilit utang. Hingga pada Selasa (30/6/2015) lalu, IMF mengumumkan bahwa Yunani gagal bayar utang (default) sebesar 1,5 miliar euro. (Baca: Yunani Akhirnya Gagal Bayar Utang kepada IMF)

Meski begitu, Yunani tetap mendapatkan kesempatan untuk menerima utang baru sebesar 7,2 miliar euro yang disertai syarat. Kreditor yang terdiri dari Uni Eropa, Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Sentral Eropa (ECB), yang dijuluki Troika, hanya memberikan syarat kepada Yunani untuk melakukan reformasi ekonomi. Caranya, Yunani diminta untuk melakukan penghematan dengan memangkas anggaran besar dan menaikkan pajak. Namun, pemerintahan Tsipras menolak untuk mengambil utang baru yang disertai syarat tersebut.

Pihak oposisi mengungkapkan konsekuensi besar jika Yunani menolak dana talangan, salah satunya adalah dikeluarkan dari zona Eropa. Tetapi, pemerintahan Tsipras membantahnya. Tsipras malah mengatakan, menolak utang berarti "tidak hanya menjadikan Yunani tetap di Eropa, tetapi tetap bermartabat di Eropa".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com