Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Referendum Yunani, 61 Persen Memilih "Tidak" pada Kreditor

Kompas.com - 06/07/2015, 01:33 WIB

KOMPAS.com — Rakyat Yunani baru saja melakukan referendum untuk menentukan nasibnya, dengan opsi menolak pemberian dana talangan yang disertai syarat dari para kreditor atau menerimanya. Meski penghitungan masih berlangsung, sejumlah polling atau jajak pendapat memperlihatkan bahwa sebagian besar pemilih menolak pemberian dana talangan yang disertai syarat tersebut.

Dikutip dari laman The Guardian, saat suara yang masuk berjumlah 20 persen, lebih dari 60 persen memilih "tidak" untuk dana talangan. Sementara itu, hampir 40 persen memilih "ya".

Kementerian Dalam Negeri membuat proyeksi yang memperlihatkan bahwa para pemilih yang memberi suara "tidak" telah mendominasi referendum dengan 61 persen suara.

Menanggapi kemungkinan kemenangan kubu penolak dana talangan dalam referendum, sejumlah pejabat senior di Eurogroup, pertemuan menteri ekonomi negara-negara Eropa pengguna euro, dikabarkan akan segera melakukan pertemuan.

Dilansir dari AFP, pertemuan dikabarkan melibatkan Euro Working Group, yang terdiri dari pejabat perbendaharaan yang akan menyiapkan rapat untuk pertemuan menteri ekonomi dari 19 negara itu.

Namun, seperti dilansir Reuters, salah seorang pejabat Eurogroup membantah bahwa akan ada pertemuan.

"Tidak mungkin. (Para menteri) belum tahu apa yang mau dibahas," ucap salah seorang pejabat Eurogroup yang menolak namanya disebut.

Tentukan nasib

Rakyat Yunani melakukan referendum untuk menentukan nasib Negeri Para Dewa itu dengan pilihan menerima dana talangan internasional untuk menghindari kebangkrutan yang disertai syarat, atau menolak pemberian dana talangan. Selama ini, Pemerintah Yunani yang dipimpin oleh Perdana Menteri Alexis Tsipras melakukan kampanye untuk menolak dana talangan berupa utang baru sebesar 7,2 miliar euro yang disertai syarat.

Sejak 2010, Yunani telah mendapatkan bantuan 250 miliar euro atau lebih dari Rp 3.500 triliun. Meski begitu, ekonomi Yunani tetap terpuruk, dan negara itu tetap terlilit utang. Hingga Selasa (30/6/2015) lalu, Dana Moneter Internasional (IMF) mengumumkan bahwa Yunani gagal bayar utang (default) sebesar 1,5 miliar euro. (Baca: Yunani Akhirnya Gagal Bayar Utang kepada IMF)

Meski begitu, Yunani tetap mendapatkan kesempatan untuk menerima utang baru sebesar 7,2 miliar euro yang disertai syarat. Kreditor yang terdiri dari Uni Eropa, IMF, Bank Sentral Eropa (ECB), yang dijuluki Troika, hanya memberikan syarat kepada Yunani untuk melakukan reformasi ekonomi. Caranya, Yunani diminta untuk melakukan penghematan dengan memangkas anggaran besar dan menaikkan pajak. Namun, pemerintahan Tsipras menolak untuk mengambil utang baru yang disertai syarat tersebut.

Pihak oposisi mengungkapkan konsekuensi besar jika Yunani menolak dana talangan, salah satunya adalah dikeluarkan dari zona Eropa. Namun, pemerintahan Tsipras membantahnya. Tsipras malah mengatakan bahwa menolak utang berarti "tidak hanya menjadikan Yunani tetap di Eropa, tetapi juga tetap bermartabat di Eropa".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com