Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Penyebab Utama Kegagalan Ekonomi Yunani

Kompas.com - 05/07/2015, 10:59 WIB
ATHENA, KOMPAS.com - Meski telah mendapatkan bantuan 240 miiar euro atau lebih dari Rp 3.500 triliun sejak 2010, ekonomi Yunani tetap terpuruk dan hingga kini Negeri Para Dewa itu masih terlilit utang.

Padahal negara-negara zona euro lainnya yang sempat mengalami krisis finansial sudah mulai membaik dan pertumbuhan ekonominya mulai bergerak positif.

Kini Yunani harus menggelar referendum untuk meminta pendapat rakyat apakah akan negeri itu harus menjalankan semua persyaratan yang diminta, termasuk penghematan untuk mendapatkan bantuan keuangan dari IMF atau menolak berbagai persyaratan reformasi ekonomi meski berisiko bangkrut karena gagal membayar utang yang jatuh tempo pada Selasa mendatang.

Sebenarnya apa penyebab utama krisis finansial di Yunani?

Krisis finansial global

Setelah bergabung dengan zona mata uang euro pada 1 Januari 2001, Yunani yang memiliki banyak utang langsung menjadi korban pertama krisis finansial global yang muncul pada 2007-2008.

Imbas krisis finansial global ini tak hanya dirasakan Yunani namun juga membebani 19 negara zona euro karena harus ikut membantu membenahi perekonomian negeri itu.

Risiko krisis ekonomi semakin besar ketika partai radikal sayap kiri Syriza yang menolak berbagai syarat pengucuran dana talangan memenangkan pemilu.

Perlahan-lahan krisis finansial Yunan memburuk. Utang negara mencapai 107 persen dari penghasilan nasional pada 2007 menjadi 177 persen pada tahun lalu. Angka ini jauh di atas batas yang ditetapkan Uni Eropa yaitu 60 persen.

Berdasarkan data badan pengelolaan utang Yunani, pada Maret tahun ini beban utang negara itu mencapai 312,7 miiar euro atau sekitar Rp 4.600 triliun alias 174,7 persen di atas GDP.

Dalam hal moneter, dengan posisi utang Yunani tahun lalu sebesar 317 miliar euro maka IMF, salah satu kreditor terbesar negeri itu, tak bisa melanjutkan lagi untuk memberikan pinjaman.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com