Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Milisi Bersenjata Suriah Unggah Video Eksekusi 13 Anggota ISIS

Kompas.com - 02/07/2015, 21:57 WIB
DAMASKUS, KOMPAS.com - Sebanyak 13 orang pria berpakaian hitam-hitam dan bertopeng berjalan beriringan dengan leher dirantai satu sama lain. Sementara di samping mereka berjalan para pria lain yang mengenakan pakaian tahanan berwarna oranye cerah.

Baju tahanan berwarna oranye cerah mengingatkan banyak orang pada para tawanan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang hendak dieksekusi. Sementara para pria berpakaian hitam dan bertopeng identik dengan para algojo.

Namun, dalam adegan di sebuah video yang diunggah pada Rabu (1/7/2015) itu terlihat adegan yang terbalik. Para algojo berbaju hitam itu kemudian dipaksa berlutut sementara para pria berpakaian tahanan berdiri di belakang mereka.

Tak lama kemudian para pria berbaju oranye itu mengeksekusi para algojo dengan cara ditembak di bagian belakang kepala mereka.

Video berdurasi 19 menit itu diunggah kelompok milisi Suriah yang dikenal sangat anti-ISIS, Jaysh Al-Islam. Video ini nampaknya berupa balasan untu video-video eksekusi yang kerap diunggah ISIS ke internet.

"Kelompok ini mengklaim menjadi ibu dari semua negara dan dengan mudah mengkafirkan sesama Muslim. Padahal orang-orang ini menumpahkan darah, merusak kehormatan dan menjarah properti sesama Muslim," ujar seorang anggota Jaysh al-Islam dalam video itu sebelum melakukan eksekusi.

"Allah tidak mungkin menciptakan sebuah penyakit tanpa mempersiapkan obat untuk menghilangkan penyakit itu," tambah pria tersebut.

Pada April lalu, kelompoj Jaysh al-Islam merilis video yang menampilkan 1.700 prajurit, deretan tank dan prajurit pasukan khusus dalam sebuah parade militer yang menggetarkan.

Jaysh al-Islam yang menyebut diri mereka sebagai "Tentara Islam" dikabarkan memiliki 25.000 anggota yang setia. Mereka berasal dari gabungan dari sekitar 60 faksi pemberontak Suriah. Tujuan kelompok ini adalah memerangi ISIS dan pasukan pemerintah Suriah.

Kelompok ini beroperasi di Suriah, terutama di sekitar ibu kota Damaskus. Dikabarkan untuk memerangi pasukan Bashar al-Assad, kelompok bersenjata ini mendapatkan banyak bantuan dari Arab Saudi.

Menurut harian The Guardian, Arab Saudi mengirimkan uang jutaan dolar AS untuk mempersenjatai dan melatih para anggota Jaysh al-Islam agar mereka memiliki kemampuan untuk memerangi rezim Suriah dan ISIS.

Kelompok ini dibentuk pada 2011 saat Arab Saudi merancang penggabungan puluhan faksi pemberontak Suriah setelah ancaman kebangkitan Al-Qaeda dan ISIS muncul di negeri yang dikungkung perang itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com