Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berburu Makanan untuk Berbuka Puasa di Yangon

Kompas.com - 01/07/2015, 17:53 WIB

YANGON, KOMPAS.com - Suasana bulan Ramadhan di Myanmar tak berbeda dengan hari-hari biasa karena umat Muslim merupakan kelompok minoritas di negara ini.

Data resmi menyebutkan jumlah pemeluk agama Islam di Myanmar hanya sekitar 4 persen dari total populasi yang berjumlah lebih dari 51 juta orang.

Meski demikian, sejumlah perkiraan menyebutkan jumlah umat Muslim sebenarnya jauh lebih besar yaitu antara 10-15 persen dari keseluruhan jumlah penduduk Myanmar.

Suasana yang agak berbeda hanya tampak di masjid-masjid di Yangon. Di bekas ibu kota Myanmar itu, sejumlah masjid sengaja menambah waktu khotbah setelah salat dzuhur dan ashar.

Tetapi di wilayah yang mayoritas berpenduduk Muslim, seperti di Mingalar Taung Nyunt Township atau setingkat kecamatan, nuansa Ramadhan sangat terasa.

Seperti di Indonesia, terdapat pasar dadakan yang menyediakan berbagai makanan untuk berbuka puasa. Ratusan pedagang kaki lima mendirikan tenda di sekitar masjid dan pasar tradisional.

Beragam kudapan sampai makanan berat pun dijual mulai dari kurma, samosa, kue lapis, roti, puding, daging sapi dan ayam goreng. Adapun yang paling banyak diminati untuk berbuka puasa adalah sup kacang lentil atau Ben Hin.

Salah seorang pembeli, Mohammad, mengatakan menyukai sup kacang lentil karena cocok dikonsumsi saat berbuka. Mohammad tampak membeli dua bungkus sup untuk persiapan berbuka.

“Sup ini terasa hangat di perut karena dimasak dengan beragam rempah, sangat enak” kata Mohammad kepada wartawan BBC Indonesia, Sri Lestari.

Pasar kaget ini biasanya buka pukul 15.00 sampai menjelang waktu maghrib. Di tempat ini, adzan dapat terdengar melalui pengeras suara dari masjid. Tetapi di wilayah lain di Yangon, suara adzan terdengar di lokasi yang sangat terbatas, yaitu hanya di lingkungan sekitar masjid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com