Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilecehkan Atasannya, Wanita Swedia Dapat Kompensasi Rp 240 Miliar

Kompas.com - 30/06/2015, 19:02 WIB
NEW YORK, KOMPAS.com - Seorang perempuan Swedia yang menggugat mantan atasannya di Wall Street dengan tuduhan pelecehan seksual, pengkhianatan dan pembuntutan memenangkan gugatannya.

Hakim federal kemudian memutuskan bahwa perempuan bernama Hanna Bouveng (25) itu mendapatkan kompensasi sebesar 18 juta dolar AS atau sekitar Rp 240 miliar. Hanna meminta ganti rugi sebesar 850 juta dolar AS atau sekitar Rp 11,3 triliun dari atasannya Benjamin Wey karena dianggap menyalahgunakan kekuasaannya.

Hanna mengatakan sebagai pemilik New York Global Group, Benjamin memaksa dirinya terlibat dalam hubungan seks dan kemudian memecatnya setelah mengetahui Hanna telah memiliki kekasih.

Para juri di pengadilan federal Manhattan memutuskan untuk memberikan 2 juta dolar sebagai kompensasi ditambah 16 juta dolar sebagai hukuman atas klaim pelecehan seks, pembalasan dendam dan fitnah. Namun pengadilan menmolak tuntutan rugi terkait tuduhan penyerangan dan pemukukan.

Hanna Bouveng yang dibesarkan di Vetlanda, Swedia bersaksi bahwa setelah Benjamin Wey mempekerjakannya, pria itu terus berusaha agar bisa berhubungan badan dengannya.

Hanna melanjutkan dirinya dipecat enam bulan setelah dia menolak lebih banyak hubungan seks dengan Benjamin setekah sang bos menemukan seorang pria lain di apartemen yang dibelikannya.

Benjamin juga berusaha memfitnah Hanna dengan mengunggah artikel di blog pribadinya yang menyebut Hanna sebagai perempuan liar dan pemeras. Demikian kuasa hukum Hanna.

Jaksa David Rattner mengatakan Wey pernah memasuki sebuah kafe di Stockholm pada April 2014 tempat Hanna bekerja beberapa bulan setelah dia dipecat dari Global Group. "Pesannya saat itu adalah di mana Hanna berada, apapun yang dia lakukan maka dia akan menemukannya," kata Ratner.

Sementara itu, Wey yang sebenarnya sudah menikah membantah pernah melakukan hubungan seks dengan Hanna Bouveng.

Wey menggambarkan Hanna sebagai seorang oportunis yang mengaku bahwa kakeknya adalah seorang miliuner pendiri sebuah perusahaan alumunium. Kisah ini, klaim Wey, dipaparkan Hanna saat mereka bertemu pertama kali di Hamptons pada Juli 2013.

Wey menambahkan Hanna sama sekali tak memahami masalah keuangan sebelum bekerja di perusahaannya dan mulai menimba ilmu darinya. "Dia (Hanna) kemudian mengkhianati kemurahan hati saya dengan cara berfoya-foya yang mengakibatkan dia kesulitan untuk menggapai sukses," tambah Wey.

New York Global Group adalah sebuah perusahaan investasi dan pengelola kekayaan yang berbasis di AS dan Asia. Perusahaan ini memiliki aset tak kurang dari 1 miliar dolar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Arabiya
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com