Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdapat Komplotan di Belakang Tersangka Penembakan Tunisia

Kompas.com - 29/06/2015, 18:59 WIB

TUNIS, KOMPAS.com - Tersangka pelaku penembakan yang membunuh 38 orang di pantai dekat Kota Sousse, Tunisia, menerima bantuan untuk melakukan serangan itu. Demikian keterangan pemerintah Tunisia.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Mohamed Ali Aroui, mengatakan pihak berwenang “yakin” bahwa Seifeddine Rezgui dibantu oleh komplotannya. Menurut Aroui, Rezgui mendapat senapan serabu Kalashnikov dan diantar ke lokasi penembakan.

Dia menambahkan bahwa kepolisian sedang menginterogasi ayah Rezgui dan tiga teman sekamarnya, namun tidak mengatakan apakah mereka juga diduga terlibat dalam serangan itu.

Tetangga dan kerabat Rezgui di kota asalnya, Gaafour, menyampaikan keheranan mereka terhadap tindakannya.  “Siapa yang bisa membayangkannya melakukan aksi kejam itu?” kata Ali Rezgui, paman tersangka, kepada Reuters.

“Mungkin dia berubah di tempatnya belajar, mungkin karena membaca sesuatu di internet. Kami tidak punya penjelasan,” tambahnya.

Penutupan masjid

Pada Minggu (28/6/2015), BBC mengabarkan setidaknya 30 korban meninggal berasal dari Inggris. Seorang warga Belgia dan seorang warga Jerman sejauh ini telah diidentifikasi antara korban meninggal, kata kementerian kesehatan Tunisia.

Seorang korban dari Irlandia juga dikonfirmasi telah meninggal. Diduga juga terdapat sejumlah warga Tunisia yang terbunuh pada serangan itu. Setidaknya 36 orang lainnya terluka, dengan beberapa menderita luka-luka parah.

Kepolisian Inggris mengatakan 16 anggotanya telah dikirim ke Tunisia dan ratusan lainnya bekerja menyelidiki kasus ini dari Inggris dalam penyelidikan anti-terorisme terbesar sejak pengeboman di London pada 2005.

Pemerintahan Tunisia mengumumkan langkah-langkah peningkatan keamanan setelah serangan yang kabarnya dilakukan oleh kelompok ISIS. Mereka mengatakan tentara akan dikerahkan di tempat-tempat wisata dan sekitar 80 buah masjid yang dituduh menghasut kekerasan akan ditutup dalam waktu sepekan.

Serangan pada Jumat pekan lalu itu adalah yang terburuk dalam sejarah Tunisia. Pada Maret, kelompok militan membunuh 22 orang, kebanyakan dari mereka wisatawan, di Museum Bardo di kota Tunis.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com