Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geng Kriminal El Salvador Ancam Bunuh Wanita Berambut Pirang dan Coklat

Kompas.com - 22/06/2015, 20:54 WIB
SAN SALVADOR, KOMPAS.com - Para perempuan berambut pirang dan coklat di El Salvador, Amerikan Tengah kini sedang dilanda ketakutan dan beramai-ramai mengecat rambut mereka menjadi hitam.

Penyebab ketakutan ini adalah tersiarnya kabar bahwa semua perempuan berambut pirang dan coklat yang bukan kekasih anggota geng kriminal akan dibunuh. Selain itu, para perempuan ini juga dilarang mengenakan pakaian merah atau kuning, selain perempuan yang memiliki hubungan asmara dengan para anggota geng.

Sejumlah geng kriminal paling bengis di El Salvador membantah telah mengeluarkan ancaman itu. Namun, hal berbeda yang sampai di telinga warga.

"Mereka (geng) juga melarang kami mengenakan pakaian berwarna merah atau kuning. Sungguh tak bisa dipercaya. Mereka sudah menyerang seorang perempuan di dalam sebuah bus hanya karena berpakaian kuning," ujar Claudia Castellanos, seorang penata rias di sebuah salon.

Claudia menambahkan, belakangan banyak perempuan yang datang ke salonnya hanya untuk mengganti warna rambut mereka.

"Anda tak perlu menunggu klarifikasi. Orang-orang ini sangat gila dan mereka akan membunuh kami," kata Maria Jose Estrada, seorang perempuan pirang yang tinggal di pinggiran ibu kota San Salvador.

Beberapa bulan terakhir El Salvador mengalami masa-masa paling keras sejak berakhirnya perang saudara pada 1992. Pada Mei lalu dilaporkan sebanyak 632 kasus pembunuhan di negeri yang berpenduduk hanya enam juta jiwa.

Suasana mencekam memang terasa di kota San Salvador ketika matahari tenggelam. Toko-toko tutup cepat dan jalanan langsung lengang.

Di malam hari, barikade-barikade didirikan untuk menghindarkan kemungkinan serangan granat ke kantor polisi. Para petugas polisi memilih tidur di kantor ketimbang berisiko diserang saat pulang dengan menumpang bus.

Para pengemudi taksi harus mengingat sejumlah sinyal untuk memberi tanda anggota geng yang berjaga di permukiman-permukiman. Para pengemudi taksi biasanya mengedipkan lampu mobilnya dan membuka jendela agar wajahnya terlihat.

Kepolisian dan beberapa kalangan menyalahkan pemerintah karena melakukan perdamaian dengan geng-geng kriminal pada 2013.

Di satu sisi perdamaian itu menurunkan angka pembunuhan namun di sisi lain perdamaian itu membuat geng-geng kriminal memiliki waktu untuk memperkuat, melatih anggota dan mendapatkan senjata berat.

Pada Januari, pemerintahan Presiden Salvador Sanchez Ceren membubarkan perdamaian itu dan menggelar penggerebekan terhadap geng-geng kriminal. Namun, pemutusan perjanjian damai ini berarti kini jalanan El Salvador dikuasai anggota geng yang lebih muda dan bersenjata lebih baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com