Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Televisi Siarkan Langsung Serbuan Taliban ke Gedung Parlemen Afganistan

Kompas.com - 22/06/2015, 16:26 WIB
KABUL, KOMPAS.com — Kelompok Taliban, Senin (22/6/2015), menyerang gedung parlemen Afganistan yang memicu baku tembak dan ledakan serta membuat para anggota parlemen berlarian mencari perlindungan.

Serangan yang disiarkan langsung oleh stasiun televisi setempat itu terjadi saat calon menteri pertahanan Afganistan diperkenalkan kepada anggota parlemen. Setelah baku tembak berlangsung selama dua jam, serangan Taliban itu berakhir dengan tewasnya ketujuh penyerbu, termasuk seorang pelaku bom bunuh diri.

"Serangan diawali dengan sebuah ledakan bom mobil di jalan utama dekat gedung parlemen, lalu sekelompok penyerbu memasuki gedung parlemen dari pintu depan," kata juru bicara Kepolisian Kabul, Ebadullah Karimi.

"Penyerang terdiri atas tujuh orang. Penyerang menembakkan roket ke gedung parlemen dan mengakibatkan kerusakan ringan. Akibat serbuan ini, 15 orang warga sipil terluka," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Najib Danish.

Sementara itu, seorang anggota parlemen Afganistan, Reza Khoshak, yang berada di dalam gedung itu, menggambarkan saat-saat ketika ledakan pertama terjadi.

"Sesi sidang sedang berlangsung dan kami sedang menunggu calon menteri pertahanan. Tiba-tiba, kami mendengar suara ledakan yang sangat keras, disusul sejumlah ledakan yang lebih kecil," ujar Khoshak.

"Dalam beberapa detik sesudah ledakan itu, ruang utama gedung dipenuhi asap dan para anggota parlemen mulai meninggalkan gedung," tambah Khoshak.

Serangan terhadap sasaran penting di pusat kota Kabul ini memunculkan pertanyaan soal kemampuan pasukan keamanan Afganistan menghadapi pemberontakan Taliban tanpa dukungan pasukan NATO yang akan mengakhiri misi tempurnya, akhir tahun lalu.

Kelompok Taliban meluncurkan serangan serempak di kawasan-kawasan pedesaan Afganistan pada akhir April lalu, meningkatkan serangan terhadap target-target pemerintah dan asing.

Taliban mengabaikan permintaan dari sejumlah ulama senior Afganistan untuk menunda serangan selama bulan suci Ramadhan.

Misi PBB di Afganistan mengatakan, serangkaian serangan Taliban mengakibatkan banyak korban jiwa, terutama di antara warga sipil. Selama empat bulan pertama tahun ini, hampir 1.000 warga sipil tewas akibat serangan Taliban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com