Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perundingan Damai Yaman Berakhir Tanpa Solusi

Kompas.com - 19/06/2015, 22:09 WIB
GENEVA, KOMPAS.com - Perundingan damai Yaman yang digelar di Geneva, Swiss yang disponsori PBB yang ditutup pada Jumat (19/6/2015), tak membuahkan hasil. Demikian penjelasan Menteri Luar Negeri Yaman di pengasingan.

"Kami datang ke sini (Geneva) dengan harapan besar namun sayangnya delegasi Houthi tak menginginkan kami untuk mencapai solusi seperti yang kami harapkan," kata Menlu Yaman, Riad Yassin.

Riad menambahkan, meski perundingan kali ini belum membuahkan hasil namun mereka masih berharap kebuntuan ini bukan pertanda sebuah kegagalan. Riad menambahkan upaya damai untuk menyelesaikan konflik di Yaman terus dilakukan.

Riad menegaskan delegasi pemerintah Yaman tetap optimistis solusi damai untuk Yaman akan tercapai di bawah "payung" PBB. Namun, Riad menyebut belum ditentukan jadwal perundingan damai selanjutnya.

Yaman saat ini tengah dirundung pertempuran antara pasukan milisi Houthi yang didukung Iran dan pasukan yang loyak kepada Presiden Abdrabbo Mansour Hadi yang mengasingkan diri ke Arab Saudi sejak Februari lalu.

Pemberontak Houthi yang beraliran Syiah kini menguasai sebagian besar wilayah Yaman, sebuah negeri yang sebagian besar penduduknya adalah Muslim Sunni.

Pasukan Houthi bersekutu dengan pasukan yang loyal kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh dan berhasil menguasai ibu kota Sana'a sejak September tahun lalu. Pertempuran yang terus berlangsung sejak saat itu sudah menewaskan lebih dari 2.600 orang warga Yaman.

Pada Senin lalu Sekjen PBB membuka perundingan damai Yaman di Geneva, Swiss dengan seruan gencatan senjata dua pekan untuk menghormati bulan suci Ramadhan.

Namun, posisi pihak-pihak yang bertikai begitu berseberangan sehingga mereka bahkan tak mau duduk bersama di dalam ruangan yang sama. Kondisi itu membuat utusan PBB untuk Yaman Ismail Ould Cheikh Ahmed harus berjalan bolak-balik antara dua ruangan terpisah untuk melakukan konsultasi.

Negosiasi akhirnya gagal menemukan kata sepakat karena pemerintah bersikukuh para pemberontak Houthi harus mundur dari wilayah luas yang kini mereka kuasai. Delegasi pemerintah Yaman juga memprotes jumlah delegasi Houthi yang berjumlah dua kali lipat dari jumlah 10 anggota yang telah disepakati.

Sementara itu, pemberontak Houthi mendesak penghentian serangan udara tanpa syarat sebelum mereka mempertimbangkan seruan gencatan senjata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com