Gereja yang dibakar itu terletak di kota Tabgha di tepi Danau Galilea, tempat yang diyakini umat Kristen sebagai lokasi Yesus memberi makan 5.000 orang dengan lima roti dan dua ikan.
"Semalam (Rabu) api membakar gereja Tabgha. Grafiti dalam bentuk tulisan berbahasa Ibrani juga ditemukan di sana," demikian pernyataan kepolisian.
Seorang anggota ordo Benediktin dari gereja Katolik Roma yang mengelola gereja itu mengatakan, sejumlah bangunan dalam kompleks itu benar-benar hancur. Namun, gereja tidak mengalami kerusakan.
Sementara itu, coretan dalam huruf Ibrani, yang ditemukan di salah satu bangunan di kompleks gereja itu, merupakan salah satu bagian dari doa Yahudi yang berbunyi "patung akan disingkirkan atau dihancurkan".
Juru bicara kepolisian Israel, Micky Rosenfeld, mengatakan, dua orang berada di dalam kompleks gereja itu saat kebakaran terjadi. Mereka kini dirawat di rumah sakit akibat menghirup asap terlalu banyak. "Sangat kuat kemungkinan bahwa kejadian ini bukanlah sebuah kecelakaan," kata Rosenfeld.
Sementara itu, penasihat Gereja Katolik Roma di Tanah Suci, Wadie Abu Nasser, mengatakan, serangan semacam ini akan mencoreng muka Israel di mata dunia internasional. "Saat Anda menggabungkan antara grafiti dan pembakaran, maka dengan mudah disimpulkan siapa pelaku kejahatan ini," ujar Abu Nasser kepada radio Israel.
Kompleks Gereja Tabgha juga pernah mengalami serangan pada April 2014 ketika sejumlah remaja Yahudi mematahkan salib gereja dan menyerang para imam. Insiden ini menambah panjang serangan terhadap tempat-tempat ibadah Kristen dan Islam di Israel yang para pelakunya diduga kuat adalah anggota kelompok ekstremis Yahudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.