Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Biayai Ibu yang Sakit, Pria China Jadi Model Telanjang

Kompas.com - 17/06/2015, 20:48 WIB
BEIJING, KOMPAS.com — Menjadi model telanjang mungkin sebuah pekerjaan yang belum dianggap wajar di banyak negara di dunia, termasuk di China. Namun, seorang pria asal Shanxi, China, justru menjadi model telanjang selama 14 tahun untuk menghidupi keluarganya.

Pria bernama Li itu sehari-hari hanya berdiri telanjang selama beberapa jam di depan sejumlah mahasiswa. Ya, pria ini mencari nafkah dengan menjadi model telanjang untuk mahasiswa jurusan seni di Universitas Shanxi.

Li terlahir tak sempurna karena prematur dan menderita pendarahan di perutnya. Beruntung, para dokter berhasil menyembuhkan kelainan itu dengan berbagai jenis pengobatan. Sayangnya, meski pendarahan perutnya berhasil disembuhkan, efek pengobatan itu membuatnya mengalami gangguan mental.

Dengan keterbatasannya itu, Li sempat bekerja di sebuah pabrik hingga tempat itu tak beroperasi lagi pada 1997. Sulit mencari kerja akibat kondisi mentalnya, Li kemudian memulai kariernya sebagai model.

Awalnya, Li menjadi model biasa dengan pakaian lengkap. Beberapa tahun kemudian, ayahnya meninggal dunia, sementara ibunya divonis menderita kanker payudara. Li sangat membutuhkan uang untuk kebutuhannya sekaligus untuk sang ibu. Maka dari itu, pria ini mulai menjalani level baru dalam kariernya, yaitu menjadi model telanjang untuk para seniman.

Model telanjang bukan profesi yang "dihormati" di China sehingga sekolah-sekolah seni kerap kesulitan mendapatkan model untuk sesi perkuliahan. Dengan demikian, sekolah-sekolah ini kemudian membayar siapa pun yang bersedia menjadi model telanjang.

Dengan menjadi model telanjang, Li mendapatkan upah 40 yuan-50 yuan per jam. Artinya, rata-rata dia menghasilkan uang 200 yuan atau sekitar Rp 430.000 dalam empat jam.

Li tak sendirian dalam menjadi model telanjang untuk sekolah seni. Rekan-rekan Li biasanya adalah warga paruh baya, pengangguran, dan miskin. Pekerjaan ini masih dianggap memalukan sehingga sebagian besar pelakunya memilih untuk menyembunyikan identitas.

Yan Xin, Kepala Departemen Seni Universitas Shanxi, mengatakan bahwa banyak orang belum memahami soal profesi model telanjang untuk sekolah seni. "Mereka yang memahami akan melihat bahwa mereka (para model) melakukannya sebagai dedikasi terhadap dunia seni," ujar Xin.

Meski masih dianggap memalukan, Li mengaku sangat mencintai pekerjaannya. "Meski tubuhnya tidak sempurna, Li sangat jujur, bekerja keras, dan sangat menghargai seni," ujar Yan Xin.

Selain menjadi model, Li juga bekerja merawat ruang-ruang kelas di Universitas Shanxi. Pekerjaan itu memberinya penghasilan 500 yuan sebulan. Penghasilan yang diperolehnya dari dua pekerjaan itu digunakan Li untuk membantu ibunya yang sakit dan membiayai putrinya yang masih bersekolah di sebuah sekolah dasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com