Badan Administrasi Survei, Pemetaan, dan Geoinformasi China menyatakan, gempa berkekuatan 7,8 magnitudo itu mengubah arah puncak timur laut gunung itu yang melintasi Nepal dan China.
Namun, ketinggian gunung itu, yang biasa disebut 8.848 meter, tak berubah akibat bencana dahsyat itu. Demikian hasil penelitian yang dimuat dalam media milik Pemerintah China itu.
Laporan itu menambahkan, Everest bergerak 40 sentimeter ke arah timur laut selama satu dekade terakhir dengan kecepatan empat sentimeter setahun dan ketinggiannya bertambah tiga sentimeter dalam periode yang sama.
Roger Bilham, profesor ilmu geologi di Universitas Colorado, AS, menyatakan sepakat dengan temuan China ini. Namun, dia mengatakan fokus penelitian seharusnya tak hanya terhadap Everest.
"Kawasan Everest sebenarnya diam saja dan tertarik sedikit oleh gerakan ini beberapa sentimeter ke selatan dan sedikit tertarik ke bawah," ujar Bilham.
Nepal terletak di atas dua patahan tektonik, satu patahan membawa India ke arah utara menuju patahan tempat Eropa berada dan Asia dengan kecepatan dua sentimeter per tahun. Proses inilah yang membentuk Pegunungan Himalaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.