Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Ketua Parlemen Israel Dituduh Pernah Jadi Mucikari

Kompas.com - 10/06/2015, 19:33 WIB
TEL AVIV, KOMPAS.com — Wakil ketua parlemen Israel, Oren Hazan (33), kini tengah berada dalam masalah setelah dituduh pernah menjadi mucikari dan mengonsumsi obat-obatan saat mengelola sebuah kasino di Bulgaria.

Tudingan terhadap politisi dari Partai Likud ini muncul dalam sebuah laporan yang ditayangkan stasiun televisi Channel Two. Akibat laporan ini, Hazan dilarang menghadiri sesi sidang Knesset, parlemen Israel, hingga waktu yang belum ditentukan.

Dalam laporan televisi itu, Hazan dituduh menyediakan sejumlah PSK untuk para penjudi di Gold Casino, Burgas, Bulgaria.

Seorang pria Bulgaria yang berprofesi sebagai pengemudi mengatakan kepada Channel Two bahwa Hazan selalu memanggilnya jika dia memerlukan PSK untuk teman-teman dan rekan-rekan bisnisnya. Tentu saja Hazan menolak tuduhan itu dan berencana menggugat stasiun televisi Channel Two.

"Tak ada obat-obatan, dan saya tak pernah menjadi mucikari. Kami bukannya tanpa dosa. Burgas adalah kota wisata, dan sudah pasti banyak PSK berkeliaran di dalam kota dan kasino. Namun, saya tak ada hubungannya dengan mereka," kata Hazan dalam sebuah wawancara radio.

Dalam sebuah wawancara terpisah, Hazan membantah mengenal sejumlah orang yang diwawancarai Channel Two.

Kuasa hukum Hazan, Avraham Keren, mengatakan kepada Radio Israel bahwa Hazan menderita gangguan kesehatan serius. Jika dia tak meminum sejumlah obat, maka akibatnya akan sangat fatal.

Para politisi Partai Likud belum berkomentar soal masalah ini. Namun, para anggota parlemen dari sayap kiri mengatakan, Hazan harus melepas jabatannya. Sementara itu, Zahava Galon, ketua Partai Meretz yang berhaluan kiri, bahkan menyerukan agar polisi internasional melakukan investigasi.

"Ada standar moral yang harus dibela. Jika tuduhan ini benar, maka dia (Hazan) harus mempertanggungjawabkan perbuatannya, kepada publik dan hukum," ujar Aida Suleiman, ketua komite status perempuan Knesset.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com