Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Kehidupan Kota Mosul di Bawah Kendali ISIS (1)

Kompas.com - 09/06/2015, 18:40 WIB

BAGHDAD, KOMPAS.com — Sebuah video yang direkam secara sembunyi-sembunyi oleh wartawan BBC, Ghadi Sary, menunjukkan bagaimana Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) menguasai sudut-sudut kota yang direbut setahun lalu dari militer Irak.

Namun, ISIS tidak hanya menguasai kota secara fisik, tetapi juga mengendalikan ideologi penduduknya. Dalam berbagai wawancara, sejumlah penduduk kota mengatakan bahwa mereka hidup dalam ketakutan dihukum karena tidak mengikuti cara hidup ISIS yang meledakkan masjid-masjid dan menelantarkan gedung-gedung sekolah.

Mengontrol perempuan

Video-video yang direkam selama beberapa bulan tahun lalu mengungkapkan realitas hidup di bawah kendali ISIS. Beberapa video menunjukkan bagaimana ISIS mengatur cara berpakaian kaum perempuan.

“ISIS sangat ketat mengatur cara berpakaian untuk perempuan. Kita harus benar-benar menutupi diri dengan kain hitam dari kepala hingga kaki," kata Hanaa, seorang perempuan warga Mosul.

“Suatu hari saya sedang bosan di rumah dan meminta suami saya untuk membawa saya keluar, walaupun saya harus memakai jilbab dengan jubah panjang yang menutupi rambut, leher, dan pundak, tetapi tidak menutupi muka. Sebelumnya, saya tidak pernah meninggalkan rumah sejak wilayah ini direbut ISIS. Ketika sedang bersiap-siap, suami saya menyuruh saya memakai niqab (cadar muka),” ujar Hanaa.

“Kami pergi ke restoran di tepi sungai yang dulu sering kami kunjungi. Ketika kami duduk, suami saya mengatakan saya boleh membuka cadar karena tidak ada anggota ISIS dan tempat itu adalah restoran keluarga,” tambah dia.

“Saya membuka cadar itu. Namun, kemudian pemilik restoran mendatangi kami dan memohon agar saya menutupi muka lagi karena para anggota ISIS sering melakukan kunjungan razia mendadak dan dia akan dicambuk bila mereka mendapati saya tanpa cadar,” lanjut dia.

“Kami mendengar cerita para suami yang dicambuk karena istri mereka tidak memakai sarung tangan. Mereka yang melawan akan dipukuli dan dipermalukan. Kami mematuhi permintaan pemilik restoran. Saya mulai berpikir betapa buruknya kondisi negara ini sekarang,” ujar Hanaa.

Penindasan minoritas

Rekaman video itu menunjukkan bagaimana rumah-rumah milik warga etnis dan agama minoritas di Mosul dirampas oleh anggota ISIS. Banyak daerah perumahan yang dulu ditempati oleh kaum minoritas sekarang terlihat kosong.

“Saya dikenal gemar membaca dan memiliki koleksi buku yang sangat besar. Koleksi buku saya makin bertambah karena teman-teman dan keluarga yang meninggalkan Irak memberikan saya buku-buku mereka. Mereka tahu saya tidak akan pergi dan akan menjaga semua buku itu,” kata Mariam, seorang ginekolog yang beragama Kristen.

“Saya diancam dan dilecehkan oleh para ekstremis Sunni sebelum kejatuhan Mosul, tetapi saya tetap membantu perempuan dari berbagai agama dan sekte. Saya tidak pernah membeda-bedakan pasien karena saya percaya semua orang berhak mendapatkan perawatan yang sama.”

“Namun, saya akhirnya harus meninggalkan Mosul. Saya berhasil minggat tanpa bahaya, tetapi sebagian jiwa saya masih berada di sana—di rumah saya, dengan koleksi buku-buku," lanjut Mariam.

“Setelah pindah ke Irbil (di wilayah Kurdistan, Irak) saya menerima berita buruk, ISIS telah menyita rumah saya dan menandainya dengan huruf ‘N’ [kependekan untuk Nasrani]. Saya langsung menelepon teman-teman di Mosul dan memohon mereka untuk menyelamatkan buku-buku saya," tambah dia.

“Namun, sudah terlambat. Mereka mengatakan bahwa perpustakaan saya telah dilempar ke jalanan. Untungnya, beberapa tetangga dapat menyelamatkan sejumlah buku yang tersembunyi.” (bersambung).

Baca juga

Mengintip Kehidupan Kota Mosul di Bawah Kendali ISIS (2)

Mengintip Kehidupan Kota Mosul di Bawah Kendali ISIS (3)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com