Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa di Gunung Kinabalu Sudah Menewaskan 16 Orang

Kompas.com - 07/06/2015, 23:29 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Pihak berwenang Malaysia, Minggu (7/6/2015), menyatakan, 16 jenazah telah ditemukan di puncak tertinggi negara itu, Gunung Kinabalu, setelah gempa berkekuatan 6 SR (Skala Richter) menyebabkan longsor dan beberapa gempa susulan.

Korban tewas tercatat sebagai enam warga negara Malaysia, masing-masing satu Filipina, Tiongkok dan Jepang, serta tujuh warga negara Singapura. Termasuk di antara korban adalah anak-anak yang sedang melakukan kegiatan pendakian sekolah.

Menteri Pariwisata, Budaya, dan Lingkungan Malaysia Masidi Manjun mengatakan kepada para wartawan di Taman Nasional Kinabalu bahwa dua orang dinyatakan hilang dan bagian-bagian tubuh telah ditemukan.

"Operasi pencarian dan penyelamatan akan terus dilakukan pada Senin," kata Manjun.

Beberapa pendaki berhasil turun dari gunung namun lebih dari 130 orang dari 16 negara masih terjebak di pegunungan di pulau Kalimantan ketika gempa mengguncang pada Jumat.

Operasi penyelamatan terhalang reruntuhan dan awan tebal sehingga menyulitkan helikopter-helikopter untuk mengangkut mayat-mayat.

"Rute KM 6.5 menjelma menjadi sungai bebatuan ketika gempa bumi terjadi pada Jumat dini hari, yang membuat jalur itu sulit dilalui dan membuat para pendaki terjebak," kata Manjun di Twitter.

Di Singapura, kantor perdana menteri mengatakan anak-anak yang terjebak saat gempa terjadi adalah murid-murid Sekolah Dasar Tanjong Katong.

Perdana Menteri Lee Hsien Loong menyatakan 8 Juni sebagai hari berkabung nasional.

"Semua bendera kenegaraan di seluruh gedung pemerintahan akan dikibarkan setengah tiang," kata perdana menteri melalui Facebook.

Wakil Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengatakan bahwa negara itu perlu memiliki pusat pengamatan gempa bumi.

"Dalam insiden terakhir, tidak ada pemberitahuan apapun. (Gempa) bisa terjadi lagi dan kita tidak punya departemen yang bertanggung jawab untuk mengawasi bencana-bencana yang mengancam di sini," demikian dilaporkan kantor berita pemerintah Bernama, yang mengutip pernyataannya di laman Kinabalu pada Minggu.

Survey Geologi Amerika Serikat mengatakan pusat gempa terletak pada 54 kilometer dari ibu kota negara bagian Kota Kinabalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com