Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Hentikan Pidato Mahathir Mohamad dan Memaksanya Turun dari Mimbar

Kompas.com - 05/06/2015, 15:13 WIB
KUALALUMPUR, KOMPAS.com — Video tentang polisi Malaysia menghentikan pidato mantan perdana menteri negeri itu, Mahathir Mohamad, dan memaksanya turun dari panggung, beredar di dunia maya. Video tersebut memperlihatkan bahwa peristiwa itu terjadi di hadapan ratusan orang yang berada dalam sebuah ruangan.

Situs berita Straitstimes melaporkan, pertiswa itu terjadi pada Jumat (5/6/2015 pagi.

Mahathir sedianya hadir untuk acara dialog Nothing2Hide yang dijadwalkan akan mempertemukan Perdana Menteri Datuk Seri Najib Razak dan sejumlah LSM. Acara itu membahas masalah di 1Malaysia Development Board (1MDB).

Namun, dialog dibatalkan menyusul pesan Twitter dari Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Khalid Abu Bakar yang mengatakan bahwa pihaknya tidak mengizinkan acara tersebut. Dalam tweet-nya pada sekitar pukul 08.50, Tan Sri Khalid Abu Bakar mengatakan, acara itu dibatalkan demi keselamatan publik.

Mahathir Mohamad sudah terlanjur berada di tempat acara dan dia menunggu di sebuah ruang VIP, menanti acara itu dimulai. Dia lalu muncul dari ruangannya dan mendapat tepuk tangan gemuruh dari orang-orang lain yang juga telah hadir.

"Saya datang ke sini hari ini untuk berbicara tentang sesuatu yang hilang, milik kita semua," kata mantan perdana menteri itu. "Apakah kita telah merdeka atau kita masih terjajah?"

Sebelum pidatonya dihentikan dan ia dipaksa turun dari panggung, Mahathir mengecam pemerintahan Perdana Menteri Najib Razak karena dinilai korup.

"Kenapa saya mengambil keputusan untuk tidak lagi menyokong Datuk Seri Najib (Razak) walaupun dia adalah anak Tun (Abdul) Razak yang menjadi idola saya dahulu yang menyebabkan saya dapat menjadi perdana menteri? Saya amat berutang budi kepada Tun Razak. Oleh sebab itu, saya minta supaya Seri Najib meneruskan perjuangan Tun Razak. Saya sokong Datuk Seri Najib. Namun, saya dapati, banyak dari dasar-dasarnya yang tidak membawa kebaikan kepada negara. Dia terlalu tunduk kepada Singapura, terlalu tunduk kepada Amerika. Untuk buat kereta api dalam negara sendiri pun, dia bertanya kepada Singapura...."

Pidato Mahathir dihentikan ketika polisi memutus tayangan di dua layar video besar yang menampilkan wajah mantan perdana menteri itu. Beberapa petugas polisi juga naik ke panggung untuk menghentikannya. Pendukungnya di ruangan itu berteriak "tidak" dan "hidup Dr Mahathir".

Setelah pidatonya dihentikan, pria berusia 89 tahun itu duduk di panggung dan berbicara kepada pers tanpa mikrofon.

Najib dan 1MDB menghadapi kritik karena utang yang dikatakan telah dibuat badan investasi itu.

Mahathir telah mempertanyakan rencana restrukturisasi yang diajukan 1MDB. Dia mengatakan, langkah tersebut hanya akan memberikan kontrol dari perusahaan itu kepada International Petroleum Investment Company (IPIC) yang berbasis di Abu Dhabi.

"Ada terlalu banyak bukti tentang upaya menutup-nutupi dari politisi dan pegawai negeri sipil," katanya dalam posting-an di blog-nya, chedet.cc.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com