Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boko Haram Rilis Video Terbaru Tanpa Penampilan Sang Pemimpin

Kompas.com - 03/06/2015, 17:26 WIB

ABUJA, KOMPAS.com — Kelompok militan Nigeria, Boko Haram, merilis rekaman video baru tanpa kehadiran pemimpin mereka, Abubakar Shekau. Video berdurasi 10 menit itu justru menampilkan seorang pria muda yang berbicara dengan mengatasnamakan “Tentara Kekhalifahan Afrika Barat”.

Sembari menyandang sepucuk senapan, sang pria itu mengatakan klaim militer Nigeria bahwa mereka telah mengambil alih kembali semua kota dan desa dari tangan milisi adalah sebuah kebohongan.

Dia lalu menunjukkan kartu-kartu identitas tentara, yang menurut dia, telah dibunuh. Kemudian, dia menampilkan puing-puing yang dia klaim sebagai bekas pesawat jet yang jatuh ditembak.

Pria yang berbicara dengan memakai penutup wajah itu mengatakan, rekaman video tersebut diabadikan di Sambisa, sebuah daerah hutan luas yang mengelilingi cagar alam. Di lokasi tersebut, dia mengaku kelompok milisinya telah menjalankan beberapa program pendidikan, mulai dari pelajaran Islam hingga teknologi.

Spekulasi

Ketidakhadiran sosok Shekau dalam video itu telah memicu spekulasi bahwa Shekau sedang terluka, tewas, atau sedang bersembunyi. Analis BBC di Nigeria, Naziru Mikailu, mengatakan, video tersebut tampak seperti produksi Boko Haram asli.

Lalu pernyataan pria dalam video bahwa mereka merupakan anggota “Tentara Kekhalifahan Afrika Barat” menyiratkan bahwa kelompok itu sekarang bekerja sama dengan kelompok ISIS yang berperang untuk membangun kekhalifahan global.

Presiden baru Nigeria, Muhammadu Buhari, menilai Boko Haram sebagai “kelompok tak berakal” dan “tak ber-Tuhan”. Dia mengatakan, markas komando militer akan dipindahkan ke Maiduguri dan akan tetap di sana sampai kelompok itu dapat dikalahkan.

Dia dijadwalkan menemui sejumlah pemimpin negara tetangga pekan ini untuk meningkatkan serangan militer gabungan melawan kelompok tersebut. Sekitar 1,5 juta orang telah mengungsi dan ratusan lainnya diculik setelah kelompok militan itu memberontak pada 2009. Lebih dari 15.500 orang tewas dalam pertempuran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com