Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Tuduhan Toilet Istana Berlapis Emas, Erdogan Gugat Politikus Oposisi

Kompas.com - 02/06/2015, 21:23 WIB
ISTANBUL, KOMPAS.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Selasa (2/6/2015), mendaftarkan gugatan hukum terhadap seorang pimpinan oposisi terkait pernyataannya yang menyebut toilet istana kepresidenan Turki berlapiskan emas.

Muammer Camaloglu, kuasa hukum Erdogan, mengajukan tuntutan ganti rugi sebesar 37.300 dolar AS atau Rp 492 juta terkait tudingan yang dilontarkan Kemal Kilicdaroglu, pemimpin Partai Rakyat Republik (CHP). Demikian kantor berita Anatolia mengabarkan.

Istana kepresidenan yang memiliki 1.150 kamar itu dibangun dengan biaya 615 juta dolar, terus mendapat kecaman dari kelompok oposisi karena dianggap pemborosan dan sebuah bentuk pemerintahan otoriter.

Erdogan yang menempati istana itu setelah terpilih menjadi presiden pada Agustus 2014, setelah 11 tahun menjadi perdana menteri, menantang Kilicdaroglu menunjukkan toilet berbalut emas itu.

Kilicdaroglu, yang berulang kali menyebut Erdogan melakukan pemboroasan itu, akhir pekan lalu menyebut bahwa toilet-toilet di istana presiden dilapisi emas.

"Kilicdaroglu, kapan Anda menggunakan toilet (di istana) dan membersihkannya sehingga Anda tahu jika toilet itu dilapisi emas?" kata Erdogan dalam sebuah kampanye di wilayah timur Turki.

Serangan Erdogan itu kemudian dijawab Kiricdaloglu dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi CNN Turki pada Senin malam. "Saya mencium para pembersih toilet itu, para pekerja yang bekerja keras untuk memberi makan anak-anak mereka. Saya kira jawaban ini cukup," ujar Kiricdaloglu.

Dalam kesempatan wawancara itu, Kiricdaloglu juga menolak undangan Erdogan untuk datang ke istana kepresidenan. "Saya tak memiliki urusan di istana, apalagi dengan toilet emas. Saya tahu nafsu Erdogan terhadap emas, dollar dan euro," tambah Kiricdaloglu.

Serikat Arsitek dan Insinyur Turki, yang memantau ketat biaya pembangunan istana itu, mengatakan bahwa setiap toilet di tempat itu memiliki harga 3.700 dolar AS atau hampir Rp 49 juta.

Dibangun di pinggiran ibu kota Ankara, istana itu mencakup area seluas 200.000 meter persegi atau 30 kali lebih luas dibanding Gedung Putih atau Istana Versailles, Perancis.

Pada Minggu (7/6/2015), Turki akan menggelar pemilihan anggota parlemen. Erdogan berharap partai pengusungnya Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) mampu meraup dua pertiga kursi parlemen.

Suara mayoritas itu diperlukan Erdogan agar memungkinkan dirinya mengubah konstitusi dan menambah kekuasaan presiden. Namun, sejumlah jajak pendapat menyebut AKP akan sulit mendapatkan kursi mayoritas di parlemen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com