Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Bantuan PBB Jadi Sasaran Penembakan Dekat Aden

Kompas.com - 01/06/2015, 09:58 WIB
ADEN, KOMPAS.com - Sebuah kapal PBB yang sedang menuju Yaman dan sarat dengan bantuan kemanusiaan menjadi sasaran penembakan ketika mendekati Aden, kota pelabutan utama di selatan negara itu  Minggu (31/5/2015), kata seorang pejabat.

Seorang pejabat provinsi, yang berbicara dengan syarat anonim, menyalahkan kaum pemberontak Syiah-Huthi yang menguasai beberapa lokasi di kota kedua terbesar di Yaman atas peristiwa itu karena kelompok itu tidak mengizinkan kapal tersebut berlabuh di pelabuhan Aden, yang dikendalikan kelompok pro-pemerintah.

"Kelompok Huthi menembakkan peluru ke sebuah kapal yang disewa PBB yang membawa 7.000 ton bahan makanan saat kapal berada dalam jarak satu mil laut dari pelabuhan Aden," kata pejabat tersebut. Dia menambahkan, kapal itu tidak terkena tembakan. "Kapal itu terpaksa balik dan saat malam kapal tersebut berada sekitar lima hingga delapan mil laut dari Aden," tambahnya.

Menurut pejabat tersebut, kapal itu berangkat dari Djibouti, yang digunakan PBB sebagai sebuah pusat bantuan kemanusiaan menuju ke Yaman.

Insiden tersebut telah dikonfirmasi seorang pejabat pelabuhan, yang juga menolak untuk diidentifikasi. "Tembakan kelompok Huthi memaksa kapal itu berbalik saat mendekati pelabuhan," kata pejabat pelabuhan tersebut.

Dia menuduh para pemberontak "menerapkan blokade makanan terhadap sejumlah di wilayah Aden yang berada di bawah kendali Komite Perlawanan Rakyat", yang merupakan kumpulan para petempur pro-pemerintah, suku-suku Sunni dan kaum separatis selatan.

Arab Saudi telah memimpin serangan udara ke Yaman sejak 26 Maret lalu guna menyasar posisi kelompok pemberontak Syiah-Huthi yang didukung Iran dan pasukan yang setia kepada mantan Presiden Ali Abdullah Saleh. Aksi Saudi dan sejumlah negara Teluk itu dalam upaya untuk memulihkan kekuasaan Presiden Abedrabbo Mansour Hadi yang didukung PBB.

Konflik Yaman telah menewaskan hampir 2.000 orang dan melukai 8.000 orang lainnya, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com