Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjahat Perang Nazi Paling Dicari Meninggal Dunia di Kanada

Kompas.com - 29/05/2015, 14:26 WIB
MONTREAL, KOMPAS.com — Salah satu petinggi Nazi yang menjadi buronan setelah Perang Dunia II berakhir meninggal dunia dalam usia 93 tahun di Kanada. Demikian dikabarkan harian The Globe dan Mail, Jumat (29/5/2015).

Vladimir Katriuk, yang berdarah Ukraina, terdaftar sebagai tokoh Nazi nomor dua yang paling dicari oleh Yayasan Simon Wiesenthal karena kejahatannya pada masa perang.

"Tuan Katriuk sudah meninggal dunia setelah dilecehkan selama bertahun-tahun, termasuk oleh media. Saya bahagia kini beliau sudah dalam kedamaian. Dia sudah menderita sakit sejak lama," kata kuasa hukum Katriuk, Orest Rudzik.

Pada 1999, Pengadilan Federal Kanada memutuskan bahwa Katriuk berbohong demi mendapatkan kewarganegaraan Kanada dengan menutupi kolaborasinya pada masa lalu dengan Nazi.

Meski demikian, pengadilan tidak menemukan bukti kuat terkait kejahatan yang dilakukan Katriuk pada masa Perang Dunia II.

Katriuk bersikukuh dia dipaksa bergabung dengan sebuah batalyon Ukraina yang kemudian diketahui bertanggung jawab melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap warga Yahudi dan warga sipil lain dari Belarus dan Ukraina antara 1942-1944.

Katriuk menambahkan, peran dirinya dalam batalyon itu adalah sebatas menjaga warga dan ternak dari serangan musuh. Dia mengklaim kemudian melakukan disersi saat pasukannya ditugaskan di Perancis pada 1944. Setelah kabur, dia tinggal di Perancis sebelum pindah ke Kanada pada 1951.

Pengadilan Kanada kemudian menemukan bahwa Katriuk memalsukan dokumen-dokumen imigrasinya dengan menggunakan nama saudara laki-lakinya. Pada 2007, Perdana Menteri Kanada Stephen Harper memutuskan tidak mencabut kewarganegaraan Katriuk.

Katriuk tinggal di kota Ormstown tak jauh dari Montreal. Di kota kecil itu Katriuk dikenal sebagai seorang peternak lebah madu. Sebelum kematiannya, sebuah organisasi Yahudi sempat meminta Pemerintah Kanada membuka kembali kasus melawan Katriuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com