KOMPAS.com - Tiongkok akan memotong pajak untuk barang konsumsi sampai lebih dari 50 persen untuk mendorong belanja konsumen.
Tingginya tarif untuk produk-produk impor selama ini membuat warga Tiongkok memilih belanja ke luar negeri atau lewat agen.
Dengan menurunkan pajak, pemerintah Beijing berharap bisa menarik kembali belanja konsumen tersebut ke dalam negeri.
Tiongkok tampaknya berupaya meningkatkan permintaan di dalam negeri ketika pertumbuhan negara itu berada pada tingkat paling rendah sejak tahun 2009.
Kementerian Keuangan menyatakan pengurangan tarif ditujukan untuk menciptakan pertumbuhan yang stabil serta mendorong reformasi struktural.
Mulai tanggal 1 Juni, tarif dari produk-produk pakaian bergaya Barat akan dikurangi menjadi 7-10 persen dari sebelumnya sebesar 14-23 persen.
Sementara pajak untuk sepatu olahraga dan sepatu berhak tinggi turun setengah menjadi 12 persen sedang pajak untuk produk perawatan kulit turun dari 5 persen ke 2 persen.
Bagaimanapun bukan hanya pajak impor saja yang sebenarnya mengangkat harga produk konsumen impor di Tiongkok, karena pajak pertambahan nilai, PPN, dan pajak-pajak lain juga berperan.
Para pengamat memperkirakan konsumen di Tiongkok menghabiskan sekitar 20 persen lebih banyak untuk produk-produk mewah dibanding konsumen Eropa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.