Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer Irak Mulai Serangan Balik untuk Rebut Kembali Ramadi

Kompas.com - 25/05/2015, 15:28 WIB
BAGHDAD, KOMPAS.com — Militer Irak dan milisi-milisi pro-pemerintah, Senin (25/5/2015), mulai menggelar serangan balasan untuk merebut wilayah yang direbut Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Namun, banyak pihak yang meragukan kemampuan militer Irak untuk menyelesaikan operasi militer besar-besaran ini. Wartawan Sky News berkesempatan mengunjungi basis garis depan militer Irak di Karbala dengan menggunakan helikopter milik angkatan udara negeri itu.

Dari udara, terlihat garis batas antara Provinsi Karbala dan Anbar hanyalah sebuah tembok pasir buatan manusia. Di sepanjang perbatasan itu, terdapat pos penjagaan tentara dalam jarak kurang dari satu kilometer.

Pos-pos penjagaan itulah yang menjadi garis pertahanan pertama jika pasukan ISIS mencoba menyerang melintasi batas provinsi itu.

ISIS kini menguasai sebagian besar wilayah Provinsi Anbar. Meski demikian, juru bicara Kementerian Dalam Negeri yakin pasukan pro-pemerintah akan merebut kembali Ramadi, ibu kota Anbar, dalam waktu beberapa hari.

Namun, saat terbang di atas garis perbatasan sepanjang lebih dari 70 kilometer itu, sangat jelas terlihat mengapa mempertahankan wilayah yang sedemikian luas merupakan sebuah pekerjaan yang sangat berat.

Daratan itu terlihat kosong dan gersang. Namun, di sanalah ISIS bertempur dan menduduki wilayah Provinsi Anbar yang membuat mereka semakin mendekati kota suci umat Syiah, Karbala.

Sejauh ini, ISIS terus mengincar untuk menduduki Karbala, kota dengan dua tempat suci umat Muslim Syiah itu. Namun, sejauh ini upaya ISIS belum berhasil karena kota itu dijaga sangat ketat.

Anbar terletak di seberang pos operasi militer Irak terdepan di Provinsi Karbala. Dalam beberapa bulan terakhir, ISIS pernah bergerak maju hingga jarak 8 kilometer dari Karbala. Namun, karena kalah jumlah personel, pasukan ISIS mundur.

Mayor Jenderal Qais el Muhammadawi, komandan Operasi Efrat, kepada Sky News mengatakan, untuk saat ini Karbala masih aman.

Namun, kondisi Karbala lebih aman jika Ramadi kembali direbut dari tangan ISIS. Satu-satunya cara untuk merebut Ramadi dan Anbar adalah tentara harus bekerja sama dengan milisi Syiah dan milisi suku-suku Sunni.

Terlebih lagi, kekalahan terakhir di Ramadi membuat moral militer Irak hancur dan terpisah. Mereka prihatin karena tak memiliki intelijen yang efektif di dalam tubuh ISIS. Militer Irak terlatih baik dan bersenjata lengkap, tetapi semangat bertempur mereka sangat buruk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com