Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Temukan 139 Kuburan dan 28 Kamp Pengungsi di Perbatasan Thailand

Kompas.com - 25/05/2015, 12:36 WIB
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Polisi Malaysia menemukan 139 lokasi kuburan dan 28 kamp penyelundup manusia di sebuah kawasan terpencil di wilayah utara Malaysia yang berbatasan dengan Thailand. Demikian disampaikan kepala kepolisian Malaysia Khalid Abu Bakar, Senin (25/5/2015).

"Pemerintah menemukan 139 lokasi yang diduga adalah kuburan. Namun, sejauh ini kami belum dapat memastikan jumlah jasad yang ada di tiap-tiap kuburan," ujar Abu Bakar.

Abu Bakar menambahkan, dilihat dari jumlah dan ukurannya, ke-28 kamp yang ditemukan di lokasi yang sama dengan ratusan kuburan itu diyakini bisa menampung ratusan orang migran.

"Kamp terbesar bisa menampung 300 orang dan sebagian besar lainnya berkapasitas 100 orang, sedangkan sisanya bisa menampung 20-an orang," tambah Abu Bakar.

Abu Bakar menjelaskan, kamp-kamp dan kuburan yang ditemukan itu berlokasi di tengah kawasan pegunungan yang berhutan lebat sehingga sangat sulit itu dicapai. Namun, Abu Bakar menolak berkomentar soal kemungkinan keterlibatan pejabat korup dalam kasus ini sehingga keberadaan kamp-kamp para migran itu tak terdeteksi.

Awal bulan ini, kepolisian Thailand menemukan kamp para penyelundup manusia dan puluhan kuburan yang diduga berisi jasad para migran di sebuah kawasan hutan tak jauh dari perbatasan Malaysia.

Menyusul penemuan kuburan dan kamp itu, aparat keamanan Thailand kemudian menggelar operasi pemberantasan penyelundupan manusia.

Langkah Thailand itu kemungkinan membuat para penyelundup ketakutan sehingga tak jarang meninggalkan para migran itu di tengah laut. Akibatnya, di tengah keputusasaan, para migran itu terpaksa mendarat di pesisir Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com