Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Perancis Kirim Ancaman Bom ke Bandara demi Tunda Penerbangan

Kompas.com - 25/05/2015, 09:41 WIB
PARIS, KOMPAS.com - Seorang pria biasanya bersedia melakukan hampir apapun untuk kekasih pujaan hatinya. Namun, apa yang dilakukan seorang pria Perancis ini justru membuatnya berurusan dengan hukum.

Pekan lalu, seorang pria Perancis berusia 33 tahun menghubungi bandara regional Bourdeaux-Merignac dan mengabarkan soal keberadan sebuah bom di bandara tersebut.

Kabar ini membuat pengelola bandara mengambil langkah cepat dengan menghubungi polisi setempat. Polisi kemudian menutup area bandara dan meminta pengelola untuk menunda semua penerbangan.

Setelah melakukan penyisiran, polisi tak menemukan bom atau benda mencurigakan lain di bandara itu sehingga kemudian penutupan bandara dihentikan dan operasional bandara kembali normal.

Polisi yang mengetahui bahwa ada seseorang yang "bercanda" soal keberadaan bom itu kemudian melacak orang yang menelepon bandara. Dalam waktu singkat, polisi menangkap pria penelepon bandara 20 kilometer dari Bordeaux.

Setelah ditahan dan diperiksa, pria itu mengaku dialah yang mengirim pesan terkait keberadaan bom di bandara. Dia kemudian menjelaskan alasannya melakukan perbuatan konyol itu.

Kepada polisi, pria itu mengatakan dia hanya ingin menunda keberangkatan pesawat yang membawa kekasihnya, karena mereka terjebak macet saat menuju ke bandara.

Tentu saja polisi tak menerima alasan "cinta" yang diajukan pria itu. Pria tersebut tetap didakwa dan dia terancam hukuman dua tahun penjara serta denda 30.000 euro atau sekitar Rp 434 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com