Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISIS Dilaporkan Eksekusi Ratusan Orang di Palmyra, Termasuk Perempuan dan Anak

Kompas.com - 25/05/2015, 02:42 WIB

KOMPAS.com - Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dikabarkan membunuh setidaknya 400 orang termasuk perempuan dan anak-anak, sejak menguasai kota Palmyra sejak Kamis (21/5/2015). Kabar ini diungkap media milik Pemerintah Suriah, Minggu (25/5/2015) malam.

"Teroris telah membunuh lebih dari 400 orang termasuk perempuan dan anak-anak, dengan tuduhan telah bekerja sama dengan pemerintah dan tidak mau mengikuti perintah," demikian yang dikabarkan media Suriah mengutip warga di kota Palmyra, seperti dilansir dari Reuters.

Beberapa korban yang dieksekusi ISIS diketahui sebagai pegawai negeri yang bekerja untuk Pemerintah Suriah. Salah satu di antaranya adalah Kepala Departemen Perawat di sebuah rumah sakit, yang dieksekusi bersama seluruh anggota keluarganya.

Hingga saat ini memang belum bisa dikonfirmasi jumlah korban kekejaman ISIS. Namun informasi ini sama seperti yang dilaporkan Organisasi Pemantau HAM Suriah, yang melaporkan terjadinya pembantaian sejak ISIS menguasai Palmyra.

Lembaga itu melaporkan setidaknya 300 tentara dibunuh sebelum akhirnya ISIS menguasai Palmyra.

"Tentara dalam jumlah yang lebih besar telah menghilang dan belum jelas keberadaannya," kata Direktur Organisasi Pemantau HAM Suriah Rami Abdulrahman.

Selain itu, sejumlah post yang diunggah aktivis di media sosial juga mengungkap adanya ratusan jenazah bergelimpangan di jalan. 

Palmyra yang kini dikuasai ISIS diketahui memiliki jumlah populasi sekitar 50.000 orang. Selain itu, Palmyra juga dikenal sebagai kota yang menyimpan reruntuhan peninggalan Romawi kuno terbaik dan terbesar di dunia.

Dengan direbutnya kota kuno yang jadi salah satu titik perhentian Jalur Sutra, maka ISIS memiliki posisi strategis. Sebab, Palmyra berada di persimpangan penting jalan raya yang menghubungkan ibu kota Damaskus dan Homs di sebelah barat dengan Irak di sebelah timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com