Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Myanmar Akan Kunjungi Pengungsi Rohingya di Aceh

Kompas.com - 23/05/2015, 08:46 WIB

KOMPAS.com - Pemerintah Myanmar akan segera memerintahkan perwakilan dari kedutaan besarnya di Jakarta untuk mengadakan kunjungan kekonsuleran ke tempat-tempat penampungan pengungsi Rohingya asal Myanmar di Aceh.

Itulah salah satu hasil pertemuan bilateral antara Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Myanmar Wunna Maung Lwin di Nay Pyi Taw, Kamis (21/5/2015), sebagaimana dilansir Kementerian Luar Negeri Indonesia.

Namun, belum diketahui kapan duta besar Myanmar di Jakarta akan mengunjungi para pengungsi asal negaranya di Aceh. Jika kunjungan itu benar-benar terjadi, hal seperti ini jarang terjadi.

Sebelum kedatangan migran terbaru, Indonesia telah menampung hampir 1.000 pengungsi etnik Rohingya yang terdaftar di Badan Pengungsi PBB (UNHCR).

Mereka memilih mengungsi dari Myanmar lalu bertahan di Indonesia dan Malaysia selama bertahun-tahun karena pemerintah Myanmar tidak mau mengakui mereka sebagai warga negara.

Mengenai masalah itu, Kementerian Luar Negeri RI mengatakan Myanmar sepakat memperkuat langkah untuk mencegah "pergerakan ireguler migran" dari wilayah Myanmar.

Kesepakatan antara menteri luar negeri Indonesia dan menteri luar Myanmar menunjukkan bahwa Myanmar melunak terkait krisis migran di Asia Tenggara.

Sebelumnya Myanmar menolak disalahkan atas persoalan Rohingya yang mengalami diskriminasi dan penindasan dan lantas melarikan diri ke negara-negara tetangga.

"Kami tidak membantah adanya masalah migran, tapi kami tidak akan menerima tuduhan bahwa Myanmar adalah sumber masalah," kata Zaw Htay, Direktur Kantor Kepresidenan Myanmar, kepada kantor berita AP pada 16 Mei lalu.

Myanmar sebelumnya juga menyatakan tidak akan menghadiri pertemuan darurat di Thailand pada 29 Mei mendatang. Namun kini pemerintah negara itu menyatakan akan mengambil bagian dalam pertemuan dengan fokus nasib ribuan manusia perahu. Selain dari Myanmar, mereka juga adalah migran dari Bangladesh yang melarikan diri dari kemiskinan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com