Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISIS Gunakan Bazoka untuk Eksekusi Tawanan

Kompas.com - 22/05/2015, 18:49 WIB
DAMASKUS, KOMPAS.com — Sebuah video terbaru menampilkan cara eksekusi baru yang dilakukan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Biasanya, ISIS mengeksekusi tawanannya dengan cara menembak atau memenggalnya.

Namun, kali ini para anggota ISIS di Suriah mencoba cara baru, yaitu menggunakan bazoka.

Sebuah video yang muncul pada Jumat (22/5/2015) menunjukkan sang tahanan yang diikat ke sebuah tiang meledak menjadi sebuah bola api setelah ditembak  menggunakan roket peluncur granat (RPG).

Padahal, senjata ini dirancang untuk melumpuhkan tank atau pesawat terbang. Tak heran, tubuh tawanan hancur berkeping-keping saat terkena peluru RPG itu. Video itu menunjukkan para anggota ISIS mendatangi sisa tubuh tahanan itu lalu menembakkan senapan mesin mereka ke udara, layaknya merayakan sebuah kemenangan.

Tak berhenti di sana, para anggota ISIS kemudian secara bergantian menendangi sisa jasad si tawanan sambil menari dan bernyanyi-nyanyi penuh kegembiraan. Video ini diunggah ke dunia maya oleh sebuah kelompok anti-ISIS di Suriah. Kelompok ini mengatakan, tahanan yang dieksekusi itu dituduh melakukan perlawanan terhadap ISIS.

Pria yang dieksekusi itu, ISIS menyebutnya bernama Ibrahim Shraideh, diyakini sebagai anggota suku Al Shaitat dari kota Abu Hamam, provinsi Deir ez-Zor, Suriah. Sebanyak 80.000 anggota suku Al Shaitat mengangkat senjata melawan ISIS setelah kelompok ini melakukan serangan kilat yang merebut sebagian wilayah Irak dan Suriah pada tahun lalu.

Suku Al Shaitat dan ISIS sempat menandatangani kesepakatan damai. Namun, kesepakatan gugur setelah tiga warga suku itu ditahan ISIS karena menolak mengumpulkan pajak untuk kelompok tersebut. Hampir 1.000 warga suku Al Shaitat dibantai ISIS pada tahun lalu. Sebanyak 230 orang di antaranya ditemukan dalam sebuah kuburan massal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com