Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pameran Indofair, Ajang "Temu Kangen" Keturunan Indonesia di Suriname

Kompas.com - 21/05/2015, 06:30 WIB
PARAMARIBO, KOMPAS.com -  Bagi masyarakat Jawa di Suriname, pameran Indofair sudah merupakan ritual tahunan. Indofair yang digelar pada awal bulan Oktober menjadi ajang pertemuan kultural dan silaturahim warga keturunan Jawa, terutama bagi mereka yang tinggal di luar ibu kota Paramaribo.

Bagi masyarakat Suriname Indofair telah sangat dikenal dan bahkan dianggap sebagai salah satu kegiatan pameran terbesar di negeri itu, selain pameran dagang Jaarbeurs yang diadakan Kadin Suriname. Maka tidak heran jika Indofair banyak dikunjungi masyarakat Suriname selain keturunan Jawa, seperti Hindustan, Kreo, Afrika dan Tiongkok.

Selain sebagai ajang interaksi kultural, Indofair menjadi tempat bagi warga Suriname untuk mengetahui keanekaragaman produk sambil menikmati makanan-makanan tradisional Indonesia.

Tak hanya itu, para pengunjung juga dimanjakan dengan pentas seni budaya yang menyuguhkan berbagai seni tradisional unik seperti jaran kepang, kabaret alias ludruk dan angklung. Di sisi lain berbagai jenis makanan khas Indonesia seperti bakmi goreng, ketupat tahu, sate, soto ayam, sop buntut, pecel, lemper, peyek hingga es teler juga menjadi favorit pengunjung Indofair.

Indofair yang sudah berlangsung lebih dari 10 tahun ini, diselenggarakan KBRI Paramaribo dan komunitas masyarakat Jawa Suriname VHJI (Vereniging Herdenking Javaanse Immigratie).  Dalam setiap ajang Indofair biasanya diikuti lebih dari 60 stand peserta, baik yang datang langsung dari Indonesia dan peserta lokal.

Para peserta Indofair dikenakan syarat yang sangat ringan yaitu wajib mempromosikan produk-produk Indonesia, mulai dari produk manufaktur, kerajinan sampai makanan tradisional.

Indofair yang berlangsung sepekan itu berlokasi di kompleks Sana Budaya seluas 3.000 meter persegi yang dikelola VHJI. Dalam kompleks ini terdapat Pendopo Sana Budaya yang dibangun atas bantuan Pemerintah Indonesia. Pendopo ini sehari-hari digunakan untuk kegiatan latihan seni dan tempat pertemuan berbagai kelompok masyarakat keturunan Jawa di Suriname.

Terbatasnya sarana hiburan dan ajang sejenis di negeri Amerika Selatan itu mendorong ajang ini selalu dibanjiri pengunjung, khususnya masyarakat Jawa. Bahkan warga sering meminta KBRI agar penyelenggaraan Indofair diperpanjang atau diadakan lebih dari sekali dalam setahun.

Menurut catatan penyelenggara, setiap kali penyelenggaraan Indofair ribuan warga Suriname selalu datang membanjiri. Lebih dari 2.000 orang datang ke ajang tersebut setiap harinya.

Tahun ini, Indofair akan diadakan pada akhir September hingga awal Oktober 2015. Indofair kali ini juga dimaksudkan untuk memperingati 125 tahun kedatangan masyarakat Indonesia di Suriname.

Warga keturunan Indonesia di Suriname memang sebagian besar adalah etnis Jawa, tetapi ada juga yang berasal dari Batak, Madura, Sunda dan mungkin dari Makasar yang dibuktikan dengan adanya Makasar Weg di Paramaribo. (Nanang Sumaryadi, Staf KBRI Paramaribi, Suriname)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com