Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surat Menlu Nazi untuk Seorang Mata-mata Ditemukan di Tokyo

Kompas.com - 19/05/2015, 17:25 WIB
TOKYO, KOMPAS.com — Sebuah surat ucapan selamat ulang tahun dari seorang menteri luar negeri Nazi untuk seorang mata-mata Jerman, Richard Sorge, ditemukan di sebuah toko buku di Tokyo, Jepang.

Namun, tanpa sepengetahuan rezim Adolf Hitler, Richard Sorge sebenarnya bekerja untuk Uni Soviet dan secara rinci memberi tahu pemerintahan Stalin soal niat Nazi merusak pakta non-agresi dan rencana Nazi menginvasi wilayah barat Rusia.

Dalam balutan samaran sebagai seorang jurnalis dan atase pers kedutaan Jerman di Tokyo, Sorge mengendalikan sebuah lingkaran mata-mata di ibu kota Jepang itu pada masa sebelum perang.

Dari sana Sorge memberi laporan ke Moskwa tentang rencana perang Jerman dan Kekaisaran Jepang.

Para sejarawan mengatakan, surat dari Menteri Joachim von Ribbentrop yang dikirim pada 1938 itu adalah untuk menyampaikan ucapan selamat ulang tahun ke-43 Sorge itu berisi pujian atas kontribusi Sorge untuk kedutaan besar Jerman di Tokyo.

Surat ini menggambarkan betapa rezim Nazi Jerman sangat memercayai Sorge dan di sisi lain menunjukkan betapa Sorge merupakan mata-mata paling berharga yang dimiliki Uni Soviet.

"Surat itu berasal dari masa sebelum Perang Dunia II. Sangat menarik bahwa isi surat itu membuat Anda menduga bahwa Nazi sangat memercayai Sorge," kata Yoshio Okudaira, yang bekerja di toko buku antik Tamura Shoten di Tokyo.

Surat itu dilengkapi tanda tangan Von Ribbentrop yang menjabat menteri luar negeri Jerman pada 1938-1945.

Meski Sorge adalah warga negara Jerman dan anggota partai Nazi, dia menghabiskan sebagian waktu masa kecilnya di Uni Soviet. Dia adalah seorang komunist yang kemudian mengabdi untuk Moskwa.

Atas perintah Moskwa, Sorge pindah ke Tokyo pada 1933 sebagai koresponden harian Frankfurter Zeitung. Sorge kemudian menjadi asisten pribadi Dubes Jerman untuk Jepang, Eugen Ott.

Posisi ini memberikan Sorge keleluasaan dalam memahami kebijakan Nazi dan membuatnya menjadi sumber informasi penting bagi Uni Soviet terkait kekuatan militer Jerman.

Di Tokyo pula Sorge mengetahui bahwa Hitler berniat membatalkan secara sepihak pakta non-ageris yang ditandatanganinya bersama Stalin dan berencana menginvasi Uni Soviet dari arah barat.

Saat itu, Uni Soviet tak begitu memercayai informasi tersebut. Namun, negeri itu bereaksi setelah Sorge mengabarkan bahwa Jepang tak berniat menyerang Uni Soviet dari arah timur.

Informasi penting itu membuat pemimpin Soviet Joseph Stalin memindahkan angkatan perangnya yang besar dari timur jauh ke barat. Langkah ini kemudian sukses membalikkan arus invasi Jerman ke Soviet pada akhir 1941.

Jaringan mata-mata Sorge dibongkar Pemerintah Jepang. Setelah tak diakui oleh Pemerintah Uni Soviet, Sorge dihukum gantung oleh Jepang pada 1944. Nama Sorge direhabilitasi Pemerintah Rusia setelah masa pemerintahan Stalin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com