Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Segera Bangun Dam Raksasa Seluas Separuh Singapura

Kompas.com - 16/05/2015, 18:07 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Malaysia segera memulai pembangunan dam raksasa yang akan merendam sebagian hutan hujan tropis di negara itu. Pembangunan berlokasi di negara bagian Sarawak.

Keberadaan dam yang berada di Sungai Baram itu ditentang oleh suku-suku yang mendiami kawasan yang akan terendam, dan diperkirakan sekitar 20.000 penduduk akan kehilangan tempat tinggalnya. Sebagai perbandingan, luasan lahan yang terendam akan mencapai sekitar separuh dari luasan Singapura.

"Konstruksi akan dimulai sesegera mungkin," ujar Menteri Negara Sarawak dan Pulau Borneo, Adenan Satem sebagaimana dikutip dari AFP, Sabtu (16/5/2015).

Pengumuman mengenai pembangunan dam tersebut dinilai sangat mengecewakan penduduk asli yang terkena dampak. Para penduduk tersebut berencana melakukan aksi demonstrasi dan melakukan blokade jalan, serta melawan aksi penebangan hutan yang akan menjadi area waduk.

Peter Kallang, Ketua "Save Rivers", sebuah koalisi LSM yang berbasis di Sarawak menolak klaim Adenan, yang sebelumnya menyatakan proyek tersebut telah disetujui para penduduk lokal.

Para aktivis tersebut menuding pemerintah Malaysia melakukan penyuapan dan menekan pemimpin komunitas agar proyek itu disetujui.

"Bagaimana bisa para pemimpin komunitas memberikan dukungannya ketika mereka tidak mendapatkan kompensasi apapun serta tempat tinggal. Mereka (pemimpin komunitas) selalu mengatakan bahwa tidak ada transparansi sama sekali," ujar Kallang.

Dam akan dibangun di Sarawak, yang sebagian besar wilayahnya masih berupa hutan dan dialiri banyak sungai deras.

Sarawak merupakan salah satu kawasan termiskin di Malaysia, meskipun negara bagian itu memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Pemerintah Malaysia membangun dam guna menyediakan pasokan listrik untuk menggerakkan perekonomian di wilayah itu.

Tak kurang, pembangunan dam ini juga menarik perhatian mantan Perdana Menteri Inggris Gordon Brown. Dia meminta agar pembangunan dam itu dihentikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com