Rodolphe Delord mengatakan, para pencuri memasuki area kebun binatang pada Sabtu (9/5/2015) malam. Mereka berhasil lolos dari pantauan kamera CCTV dan patroli penjaga. Para pencuri itu berhasil membawa kabur 7 ekor tamarin singa emas dan 10 ekor marmoset.
"Hewan-hewan itu sangat langka dan mereka adalah jenis kera yang sangat rapuh dan menjadi bagian dari program pembiakan internasional," kata Delord sambil menambahkan kera tamarin itu adalah milik Pemerintah Brasil.
Pengelola kebun binatang kini tengah memeriksa rekaman kamera CCTV dan peristiwa ini sudah dilaporkan kepada kepolisian. Hal paling dikhawatirkan saat ini adalah kesehatan kera-kera itu yang membutuhkan makanan khusus dan hanya boleh dipelihara atau dijual oleh para ahli.
Salah satu tamarin singa emas juga sedang mengalami luka di bagian ekor yang membutuhkan pengawasan dan perawatan serius setiap harinya.
"Kami harus segera menemukan hewan-hewan ini. Mereka sulit diberi makan dan harus dipantau kondisinya oleh para ahli. Kami harap bisa menemukan mereka sesegera mungkin," kata Delord.
Tamarin singa emas merupakan hewan asli di kawasan hutan di pesisir Samudra Atlantik, Brasil. Hewan ini merupakan hewan yang terancam punah dengan jumlah di alam liar, diperkirakan hanya tersisa 3.200 ekor yang tersebar di empat kawasan di wilayah tenggara Brasil.
Sementara itu, sebanyak 490 ekor tamarin singa emas hidup tersebar di 150 kebun binatang di seluruh dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.