Saudi Kirim Pasukan Tempur ke Perbatasan Yaman

Raja Saudi Salman bin Abdulaziz mengatakan bahwa serangan udara yang dipimpin negeri itu digelar sebagai upaya menggagalkan rencana kelompok sektarian untuk mengganggu keamanan di wilayah itu.

Pernyataan Raja Saudi yang membela kebijakan operasi militer yang digelar sejak 26 Maret lalu itu disampaikan dalam sebuah pidato di hadapan para ulama di kota Mekkah.

Sementara itu, mantan presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh mengumumkan dukungannya terhadap pemberontak Houthi setelah sebuah serangan udara koalisi Saudi menghancurkan kediamannya di Sana'a.

"Saya bukan sekutu Houthi, tapi hari ini saya mengumumkan dari tempat ini bahwa rakyat Yaman akan mendukung siapapun yang melindungi sumber daya alam negeri ini," ujar Saleh.

Pada Minggu (10/5/2015), koalisi pimpinan Saudi menggelar serangan udara di Sana'a dengan target kediaman Ali Abdullah Saleh. Tiga ledakan keras terdengar dan kepulan asap terlihat di kawasan tempat kediaman Saleh berlokasi di ibu kota Sana'a.

Sementara itu, milisi Houthi Yaman dan pasukan Arab Saudi terlibat saling tembak artileri berat dan roket di kawasan perbatasan kedua negara, Senin, sehari sebelum gencatan senjata dimulai.

Milisi Houthi mengatakan telah menembakkan sejumlah roket Katyusha dan mortir ke kota-kota Saudi yaitu Jizan dan Hajran. Serangan itu dilakukan setelah pasukan Saudi menembakkan 150 roket ke provinsi Saada dan Hajjah di Yaman.

Pesawat-pesawat tempur Saudi juga menyerang posisi milisi Houthi di kota Taiz dan provinsi penghasil minyak Marib di sebelah timur ibu kota Sana'a. Sejauh ini belum diperoleh informasi terkait korban yang jatuh dari kedua belah pihak.