Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Facebook Seorang Pria Mengaku Bunuh Istri, Putri dan Saudarinya

Kompas.com - 11/05/2015, 10:18 WIB
VANVOUVER, KOMPAS.com - Polisi Kanada tengah menyelidiki apa yang tampaknya sebuah aksi bunuh diri setelah seorang pria mengumumkan di Facebook bahwa ia sudah membunuh putri, istri dan saudarinya, sebelum membakar dirinya sendiri hingga tewas.

Randy Janzen menulis di jejaring sosial itu pada Kamis (7/5/2015) bahwa ia telah membunuh putrinya, Emily (19 tahun), karena gadis itu menderita migran seumur hidupnya dan hal itu telah membuatnya tertekan. Dalam posting-an tersebut, yang dibuat sekitar tengah hari, Janzen mengatakan bahwa dia kemudian membunuh istrinya karena "seorang ibu tidak harus mendengar kabar tentang bayinya (putrinya) telah meninggal," dan saudarinya, agar sang saudari terhindari dari rasa malu akibat pembunuhan yang dilakukan saudaranya.

Janzen melanjutkan, "Saya telah melakukan sejumlah hal terburuk yang saya pernah bayangkan orang bisa lakukan. Pertama, terhadap putriku yang terkasih, termanis dan tersayang Emily. Gadis kecil terbaik yang kedua orang tua bisa harapkan... Emily unggul dalam begitu banyak hal tetapi perlahan-lahan harus menghentikan hampir semua kegiatannya karena migran. Saya tidak yakin ada orang yang bisa benar-benar mengetahu seperti apa derita yang Emily rasakan setiap hari dan depresi berat yang migran itu timbulkan padanya. Emily telah mencoba segalanya untuk menjadi lebih baik tetapi tampaknya tidak ada yang dapat membantunya. Saya mengambil pistol dan menembaknya di kepala dan sekarang dia bebas dari migran dan melayang di awan pada sore yang cerah."

Dia menambahkan, "Lalu saya menembak Laurel karena seorang ibu tidak harus mendengar kabar bahwa bayinya (putrinya) telah meninggal. Lalu beberapa hari kemudian saudari saya Shelly karena saya tidak ingin dia harus hidup dengan rasa malu yang saya timbulkan. Sekarang keluarga saya bebas dari rasa sakit dan berada di surga."

Beberapa jam setelah posting-an di Facebook itu, polisi menemukan salah seorang korban di sebuah rumah di pinggiran kota Vancouver, sebelum tiba di kediaman lain, di mana Janzen telah membarikade dirinya sendiri. Segera setelah itu, kediaman tersebut ludes terbakar dan Janzen diyakini masih berada di dalamnya.

Para penyidik belum bisa masuk ke properti yang hancur tersebut dan tidak dapat menentukan "berapa banyak orang yang berada di dalam," kata juru bicara polisi Sersan Stephanie Ashton dalam sebuah konferensi pers.

Lewat Facebook itu, Janzen menyatakan "penyesalan yang besar", Ia menjelaskan bahwa ia "tidak ingin melihat gadis kecilku lebih menderita lagi," setelah ia terpaksa tidak memasuki universitas dan "menghentikan hampir semuanya (kegiatannya)" karena migrain.

"Kami sudah tahu tentang halaman Facebook itu," kata Ashton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com