Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Klaim Jatuhkan Helikopter yang Sebabkan Istri Dubes Indonesia Tewas

Kompas.com - 08/05/2015, 20:47 WIB

GILGIT, KOMPAS.com - Juru bicara Taliban di Pakistan mengatakan, kelompok militan itu mengaku bertanggung jawab atas jatuhnya helikopter di kawasan Gilgit, Baltistan, dekat wilayah perbatasan Pakistan, Rabu (8/5/2015). Kecelakaan itu menewaskan enam orang, termasuk istri Duta Besar Indonesia untuk Pakistan Burhan Muhammad, yaitu Heri Listyawati.

Taliban mengaku menjatuhkan helikopter itu dengan menembakkan misil dari darat ke udara. Saat menembakkan misil, Taliban menargetkan untuk membunuh Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif. Tapi PM Sharif menggunakan helikopter lain.

"Kelompok spesial Tehreek-e-Taliban telah menyiapkan rencana istimewa untuk menargetkan Nawaz Sharif dalam kunjungannya. Tapi dia selamat karena menggunakan helikopter lain," kata juru bicara Talilban, Muhammad Khorasani.

Meski begitu, klaim Taliban ini dianggap tidak kuat. Sebab, Gilgit selama ini dikenal bukan sebagai wilayah yang dikuasai Taliban atau kelompok militan yang menjadi musuh bagi pemerintah Pakistan.

Kementerian Pertahanan Pakistan mengatakan akan meneliti peristiwa jatuhnya helikopter ke sebuah sekolah, yang juga menyebabkan satu gedung terbakar. Sekolah itu pun langsung ditutup oleh pihak militer Pakistan. PM Nawaz Sharif pun mengucapkan belasungkawa atas peristiwa ini.

Ada pun korban tewas dalam peristiwa ini adalah Dubes Norwegia Leif Larsen, Dubes Filipina Domingo Lucenario, istri dubes Indonesia Heri Listyawati, istri dubes Malaysia Habibah Mahmud, dan dua pilot. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com