Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Jerman Gagalkan Rencana Serangan terhadap Warga Muslim

Kompas.com - 06/05/2015, 19:27 WIB
BERLIN, KOMPAS.com — Kepolisian Jerman, Rabu (6/5/2015), menahan empat orang karena menyimpan bahan peledak yang diduga akan digunakan untuk menyerang warga Muslim dan kediaman para pengungsi.

Penggerebekan yang dilakukan pada dini hari di lima negara bagian itu digelar setelah pekan lalu kepolisian menggagalkan rencana serangan yang akan dilakukan sepasang warga Jerman keturunan Turki dengan menggunakan bom pipa dan senjata lainnya.

Penggerebekan ini juga terjadi di tengah meningkatnya protes terkait kebijakan Pemerintah Jerman yang terus menampung para pencari suaka yang melarikan diri dari konflik bersenjata di Timur Tengah dan Afrika.

Dalam penggerebekan itu, polisi menyita bahan peledak dalam jumlah besar yang diyakini akan digunakan untuk melakukan sebuah serangan. Demikian keterangan jaksa federal di kota Kalsruhe.

"Kami masih menyelidiki apakah para tersangka ini sudah memiliki sasaran atau telah menetapkan waktu untuk menjalankan rencana mereka," demikian pernyataan resmi jaksa penuntut federal.

Keempat tersangka, tiga pria dan seorang perempuan berusia 22 tahun yang hanya diidentifikasi bernama Denise Vanessa G, dituduh sedang membentuk sebuah organisasi teroris sayap kanan bernama Oldschool Society dengan sejumlah orang pada November tahun lalu.

Situs berita Spiegel Online mengabarkan kelompok itu memiliki sebuah lambang bergambar sebuah tank, yang juga populer di kalangan neo-Nazi, dan dua tengkorak bertuliskan "Satu peluru tak akan cukup".

Dua tersangka, Andreas H (56) dan Markus W (39), diyakini sebagai pemimpin kelompok ini, menyebut diri dengan gelar "presiden" dan "wakil presiden", sedangkan tersangka keempat diidentifikasi bernama Olaf O (47). Semua tersangka adalah warga negara Jerman.

"Berdasarkan berbagai temuan hingga saat ini, tujuan organisasi ini adalah menggelar serangan-serangan kecil terhadap tokoh-tokoh Salafi, sejumlah masjid, dan penginapan yang menampung para pencari suaka," demikian pernyataan kejaksaan.

Penangkapan keempat tersangka itu dilakukan berdasarkan perintah penahanan yang diterbitkan pada Selasa (5/5/2015), yang ditandatangani seorang hakim federal yang berwenang dalam menemukan berbagai organisasi teroris.

Penggerebekan yang dilakukan di lima negara bagian itu mengerahkan 250 orang petugas yang kini masih memeriksa kediaman keempat tersangka dan mengejar tersangka kelima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com