Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Cegah Korupsi, Pejabat China dan Keluarganya Dilarang Berbisnis di Shanghai

Kompas.com - 05/05/2015, 21:51 WIB
SHANGHAI, KOMPAS.com — Pemerintah kota Shanghai, China, melarang pasangan dan anak-anak para pejabat senior pemerintah untuk terlibat dalam bisnis sebagai upaya untuk mengurangi potensi suap dan korupsi.

Keputusan ini membuat kota pusat perekonomian China itu menjadi kota pertama yang memberlakukan larangan ketat tersebut terhadap keluarga para petinggi Partai Komunis China.

Berdasarkan aturan yang diterbitkan pada Senin (4/5/2015) itu, para suami atau istri pejabat kementerian dan provinsi dilarang mendirikan perusahaan atau terlibat dalam berbagai kegiatan bisnis di Shanghai.

Anak-anak para pejabat dan pasangan mereka juga dilarang melakukan bisnis di wilayah Shanghai, yang di China setara dengan sebuah provinsi itu.

Aturan ini menjadi salah satu langkah konkret dalam upaya mengurangi suap dan korupsi sejak Presiden Xi Jinping berkuasa pada November 2012 dan meluncurkan kampanye pemberantasan korupsi yang sejauh ini sudah menjerat 100.000 orang pejabat dari berbagai level.

Salah satu pejabat paling tinggi yang terjerat dalam upaya pemberantasan korupsi ini adalah mantan Kepala Keamanan Dalam Negeri Zhou Yongkang.

Namun, Ren Jiaming, pakar ilmu pemerintahan dari Universitas Beihang di Beijing, mengatakan, pemerintah harus melakukan langkah-langkah konkret agar aturan di Shanghai ini tak menjadi satu lagi aturan tak bergigi.

"Siapa yang akan menjalankan aturan ini? Dewan kedisiplinan daerah? Organisasi partai daerah? Atau pemerintah daerah sendiri?" kata Ren Jiaming, yang juga menjadi penasihat Komisi Pusat Pengawasan Disiplin, yang berperan sebagai badan pemberantasan korupsi.

"Terdapat kelemahan mencolok dalam badan eksekutif dan apakah mereka akan memiliki sumber daya yang cukup untuk menjalankan aturan ini. Ini adalah salah satu kelemahan paling fatal dalam mekanisme anti-korupsi di China," kata Ren.

Berdasarkan aturan ini, para pejabat kini diwajibkan menyerahkan daftar nama anggota keluarga dan kerabat dekat mereka yang melakukan bisnis di Shanghai.

"Nantinya pemerintah kota akan memaksa mereka untuk menghentikan kegiatan bisnis di kota ini," kata Wakil Sekretaris Komite Partai Komunis Shanghai, Ying Yong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com