Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terluka, Baghdadi Mungkin Tidak Pernah Lagi Pimpin ISIS

Kompas.com - 03/05/2015, 14:46 WIB
KOMPAS.com - Pemimpin Negara Islam atau ISIS, Abu Bakr Al-Baghdadi, terluka parah oleh serangan udara AS di Irak. Akibatnya, dia mungkin tidak pernah lagi bisa melanjutkan kepemimpinannya atas kelompok itu.

Berdasarkan laporan di The Guardian, Baghdadi telah lumpuh sejak 18 Maret karena kerusakan tulang belakang. Cedera tersebut dideritanya ketika serangan udara AS menghantam konvoi tiga mobil yang membawa dia bepergian di wilayah Al-Baaj di Niniwe, dekat perbatasan Suriah.

Baghdadi kini tegah dirawat dua dokter yang secara ideologis bersimpati terhadap ISIS. Kedua dokter itu berangkat dari Mosul, basis ISIS di Irak, ke tempat persembunyian Baghdadi. Lokasi keberadaan Baghdadi tetap menjadi rahasia yang dijaga ketat.

Luka Baghdadi pada awalnya dikatakan mengancam nyawanya. Kondisi lukanya itu kemudian mendorong pertemuan mendesak di antara para petinggi ISIS untuk menunjuk penggantinya.

Pengendalian operasional ISIS dilaporkan telah diserahkan kepada Abu Alaa al-Afri, profesor fisika dan pejabat senior, yang telah ditunjuk sebagai wakil pemimpin ketika pendahulunya tewas akibat sebuah serangan udara lain pada akhir lalu tahun. Afri, juga dikenal sebagai Haji Iman, diduga berada di kota Tal Afar di Irak barat laut. Dia dilaporkan telah membangun rasa  hormat yang solid di antara para pemimpinan senior ISIS.

Afri diduga telah bertindak sebagai penghubung antara Baghdadi, lingkaran dalamnya, dan jaringan emir ISIS di provinsi di seluruh khalifah yang telah dideklarasikan, yang mencakup sebagian besar wilayah Irak dan Suriah.

Hisham al-Hashimi, penasihat senior tentang ISIS di pemerintah Irak menjelaskan Afri sebagai "orang terkuat di ISIS setelah Baghdadi". "Cedera Baghdadi tidak mempengaruhi operasi, tetapi (penggantiannya) bisa dilihat sebagai awal dari sengketa antara petempur asing ISIS dan petempur yang asal Irak," kata Hishimi.

Baghdadi telah menjadi tokoh penting dalam munculnya ISIS. "Langkah strategis besar mereka semuanya telah didalangi Baghdadi, bahkan jika orang-orang lain pun telah membantu secara  spesifik," kata Jawad Al-Aymenn Tamimi, peneliti di Middle East Forum.

Afri diketahui lebih terbuka terhadap prospek rekonsiliasi antara ISIS dan Jabhat al-Nusra, kelompok saingan, sebuah kelompok afiliasia Al Qaeda di Suriah yang telah menyebabkan pasukan pemberontak meraih kemenangan mengesankan dalam beberapa bulan terakhir.

Komunike terakhir yang diketahui bertuliskan nama Baghdadi muncul pekan lalu. Komunike itu menyerukan kepada kaum militan untuk mengirim bala bantuan ke garis depan di Provinsi Anbar dan Salahedin di Irak. Operasi di dalam kelompok teror tidak jelas, dan tidak diketahui pejabat ISIS mana yang bertanggung jawab atas pesan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com